Ini Empat Poin Memajukan Perekonomian Negara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan, ada empat poin untuk memajukan ekonomi sebuah negara.
Hal tersebut disampaikan Eko dalam acara Penganugerahan Penghargaan kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik 2014 di seluruh Indonesia.
"Pertama, soal sumber daya alam (SDA). Kalau di negara Timur Tengah, seperti yang kita ketahui, ada beberapa negara di sana yang memiliki SDA memadai. Mereka bisa mengolahnya sehingga menjadi income untuk negaranya," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Kedua, sumber daya manusia (SDM). Dia memberikan contoh negara Singapura yang memiliki kualitas SDM sangat baik karena birokrasinya juga baik.
"Singapura bisa menjadi negara sangat maju bahkan di Asia mungkin. Karena di Asia Tenggara saja dia sudah tergolong yang paling maju. Bahkan saat ini, birokrasi Singapura bertaraf world class," ungkapnya.
Ketiga, kekuatan institusional yang terletak pada beberapa sistem di negara itu sendiri.
"Ini terletak pada sistem mekanisme, prosedur, culture dan ada beberapa lagi di antaranya," ujar dia.
Keempat, value atau nilai. Ada beberpa negara yang secara history memiliki hal itu. Misalnya di Asia yaitu Jepang dan Korea.
"Indonesia berpotensi punya itu semua. SDA dan manusia punya namun kita terlalu membiarkan itu semua digunakan asing. Value juga punya. Tinggal bagaimana kekuatan instiutusional digerakkan," tutur Eko.
Dia menambahkan, jangan hanya kemajuan politik dan penegakan soal hukum saja yang dibuat maju. Namun, dari segi birokrasi dan pemerintahannya pun harus ditingkatkan.
"Kalau dibandingkan negara lain, mungkin kita agak maju dalam politik dan penegakan hukum. Tapi aspek birokrasi dan governenance belum dapat perhatian lebih. Saya rasa itu yang harus menjadi PR kita," terangnya.
Eko juga menilai, bahwa birokrasi menjadi kunci penting meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Eko dalam acara Penganugerahan Penghargaan kepada Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu di bidang Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik 2014 di seluruh Indonesia.
"Pertama, soal sumber daya alam (SDA). Kalau di negara Timur Tengah, seperti yang kita ketahui, ada beberapa negara di sana yang memiliki SDA memadai. Mereka bisa mengolahnya sehingga menjadi income untuk negaranya," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Kedua, sumber daya manusia (SDM). Dia memberikan contoh negara Singapura yang memiliki kualitas SDM sangat baik karena birokrasinya juga baik.
"Singapura bisa menjadi negara sangat maju bahkan di Asia mungkin. Karena di Asia Tenggara saja dia sudah tergolong yang paling maju. Bahkan saat ini, birokrasi Singapura bertaraf world class," ungkapnya.
Ketiga, kekuatan institusional yang terletak pada beberapa sistem di negara itu sendiri.
"Ini terletak pada sistem mekanisme, prosedur, culture dan ada beberapa lagi di antaranya," ujar dia.
Keempat, value atau nilai. Ada beberpa negara yang secara history memiliki hal itu. Misalnya di Asia yaitu Jepang dan Korea.
"Indonesia berpotensi punya itu semua. SDA dan manusia punya namun kita terlalu membiarkan itu semua digunakan asing. Value juga punya. Tinggal bagaimana kekuatan instiutusional digerakkan," tutur Eko.
Dia menambahkan, jangan hanya kemajuan politik dan penegakan soal hukum saja yang dibuat maju. Namun, dari segi birokrasi dan pemerintahannya pun harus ditingkatkan.
"Kalau dibandingkan negara lain, mungkin kita agak maju dalam politik dan penegakan hukum. Tapi aspek birokrasi dan governenance belum dapat perhatian lebih. Saya rasa itu yang harus menjadi PR kita," terangnya.
Eko juga menilai, bahwa birokrasi menjadi kunci penting meningkatkan investasi dan pembangunan ekonomi.
(izz)