PKH Diharapkan Tingkatkan Pengguna Jasa Keuangan
A
A
A
JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan upaya pemerintah untuk menambah jumlah pengguna jasa keuangan. Khususnya untuk masyarakat yang belum terjamah layanan keuangan pemerintah.
Data Bank Dunia menyebutkan, pengguna layanan perbankan di Indonesia baru sekitar 48%. 52%-nya lagi belum memiliki kesadaran untuk beralih ke layanan perbankan.
"Ya, jadi tadi saya menyinggung soal industri keuangan kita. Kita ketahui, masih banyak masyarakat kita yang belum dapat menikmati layanan jasa keuangan, baik itu bank dan lembaga keuangan non bank," ujarnya saat uji coba layanan PKH e-cash di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2014).
Dengan program ini diharapkan dapat membuka dan meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa keuangan. "Dan sekarang dengan Bank Indonesia mendukung program pemerintah ini, langsung kita menyentuh msyarakat-masyarakat miskin yang sebelumnya memang tidak tersentuh layanan jasa perbankan," ujar dia.
Bantuan yang diberikan merupakan uang elektronik yang penyalurannya lewat telepon genggam dan mudah digunakan oleh masyarakat. Apalagi keseharian mereka menggunakan telepon genggam.
"Jadi sekarang ini kita gunakan uang elektronik yang di alat penyalurannya ada telpon genggam. Tentunya masyarakat bisa menggunakan itu. Bisa digunakan belanja juga dengan menggunakan HP," ujar dia.
(Baca: BI: PKH Merupakan Peran Nyata Pemerintah)
Data Bank Dunia menyebutkan, pengguna layanan perbankan di Indonesia baru sekitar 48%. 52%-nya lagi belum memiliki kesadaran untuk beralih ke layanan perbankan.
"Ya, jadi tadi saya menyinggung soal industri keuangan kita. Kita ketahui, masih banyak masyarakat kita yang belum dapat menikmati layanan jasa keuangan, baik itu bank dan lembaga keuangan non bank," ujarnya saat uji coba layanan PKH e-cash di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2014).
Dengan program ini diharapkan dapat membuka dan meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa keuangan. "Dan sekarang dengan Bank Indonesia mendukung program pemerintah ini, langsung kita menyentuh msyarakat-masyarakat miskin yang sebelumnya memang tidak tersentuh layanan jasa perbankan," ujar dia.
Bantuan yang diberikan merupakan uang elektronik yang penyalurannya lewat telepon genggam dan mudah digunakan oleh masyarakat. Apalagi keseharian mereka menggunakan telepon genggam.
"Jadi sekarang ini kita gunakan uang elektronik yang di alat penyalurannya ada telpon genggam. Tentunya masyarakat bisa menggunakan itu. Bisa digunakan belanja juga dengan menggunakan HP," ujar dia.
(Baca: BI: PKH Merupakan Peran Nyata Pemerintah)
(gpr)