Produk Kreatif Perlu Promosi Melalui TIK
A
A
A
YOGYAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong setiap kreativitas dibuat versi digital melalui media teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Saat masyarakat punya produk kreatif, kami selalu mohon di-IT-kan untuk memudahkan proses promosi. Kami selalu berusaha mempromosikan semua hasil ekonomi kreatif asli Indonesia ke luar negeri," ujar Direktur Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media Kemenparekraf, Iqbal Alamsjah, Kamis (9/10/2014).
Dia menuturkan, kreativitas mampu menjadi sumber keuangan yang besar, baik bagi penciptanya maupun bagi negara.
Karena itu, pihaknya mendorong agar semua orang bisa menghasilkan produk kreatif dan berharap anak Indonesia menjadi desainer di dunia, bukan hanya menjadi tukangnya.
"Saat ini era ekonomi kreatif. Karenanya, menjadi kaya dengan kreativitas sangat mungkin. Pemasukan negara saja mengenal istilah Penerimaan Negara Bukan Pajak, salah satu sumbernya dari kreativitas masyarakat," ujarnya.
Iqbal mengatakan, produk kreativitas tidak hanya terbatas pada bidang seni dan budaya. Produk yang berbasis iptek, enginnering, inovasi dan IT juga bisa dikatakan produk kreatif.
Sementara, Wakil Rektor IV UKDW Henry Feriyadi mengatakan, pengembangan kreativitas wajib terus digencarkan agar kesadaran dan keingin berkreasi bisa tumbuh bersemi di Indonesia.
Untuk itu, UKDW terus mendukung setiap kreativitas yang dihasilkan semua civitas akademika.
"Bersama Kemenparikraf, UKDW berkeinginan agar tercipta ruang berpikir bersama untuk apa yang bisa dilakukan dan dikerjasamakan selanjutnya demi membangun potensi ekonomi berbasis kreatif," pungkas dia.
"Saat masyarakat punya produk kreatif, kami selalu mohon di-IT-kan untuk memudahkan proses promosi. Kami selalu berusaha mempromosikan semua hasil ekonomi kreatif asli Indonesia ke luar negeri," ujar Direktur Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media Kemenparekraf, Iqbal Alamsjah, Kamis (9/10/2014).
Dia menuturkan, kreativitas mampu menjadi sumber keuangan yang besar, baik bagi penciptanya maupun bagi negara.
Karena itu, pihaknya mendorong agar semua orang bisa menghasilkan produk kreatif dan berharap anak Indonesia menjadi desainer di dunia, bukan hanya menjadi tukangnya.
"Saat ini era ekonomi kreatif. Karenanya, menjadi kaya dengan kreativitas sangat mungkin. Pemasukan negara saja mengenal istilah Penerimaan Negara Bukan Pajak, salah satu sumbernya dari kreativitas masyarakat," ujarnya.
Iqbal mengatakan, produk kreativitas tidak hanya terbatas pada bidang seni dan budaya. Produk yang berbasis iptek, enginnering, inovasi dan IT juga bisa dikatakan produk kreatif.
Sementara, Wakil Rektor IV UKDW Henry Feriyadi mengatakan, pengembangan kreativitas wajib terus digencarkan agar kesadaran dan keingin berkreasi bisa tumbuh bersemi di Indonesia.
Untuk itu, UKDW terus mendukung setiap kreativitas yang dihasilkan semua civitas akademika.
"Bersama Kemenparikraf, UKDW berkeinginan agar tercipta ruang berpikir bersama untuk apa yang bisa dilakukan dan dikerjasamakan selanjutnya demi membangun potensi ekonomi berbasis kreatif," pungkas dia.
(izz)