Baru 68 UKM di Bandung Mendaftarkan HKI Mereknya
A
A
A
BANDUNG - Disinyalir karena kurangnya sosialisasi tentang adanya program pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI) merek gratis bagi para usaha kecil menengah di Bandung, sejauh ini masih belum mencapai setengahnya yang mendaftar. Hingga pertengahan periode triwulan-IV 2014 ini baru ada sekitar 68 UKM yang mendaftarkan merknya.
Program yang baru digulirkan oleh pemerintah kota Bandung melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan menyasar 200 UKM yang benar-benar berasal dan berdomisili di Bandung untuk mendapatkan pendaftaran HKI gratis di tahun anggaran 2014 ini.
Fasilitasi HKI gratis ini diakui merupakan saduran dari program serupa yang digulirkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat.
Dalam hitungan kasar, biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung untuk program ini minimalnya sebesar Rp120 juta. Dengan asumsi biaya pendaftaran HKI sebesar Rp600.000/merek UKM.
"Program pendaftaran HKI merek UKM ini diperuntukkan bagi 15 sektor industri kreatif seperti produk kulit dan alas kaki. Produsennya sendiri harus benar-benar berasal dari Bandung dan melakukan produksinya di Bandung pula," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bandung Eric Mohamad A, kepada wartawan di sela pembukaan pameran Bandung Tren Kulit dan Sepatu 2014 yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Rabu (15/10/2014).
Menurutnya, program pendaftaran gratis HKI merk bagi UKM yang bergerak dan berasal dari Bandung ini merupakan sebuah bentuk protektif legal formil agar para pelaku lebih taat administrasi lagi dalam menjalankan usahanya. Selain itu, program ini juga demi menjaga merk dagang yang dimiliki para pelaku UKM dari aksi pencurian merk dan sebagainya.
"Apalagi jelang bergulirnya pasar bebas Asean 2015 dimana merek-merek dagang dari luar (negeri) akan lebih banyak masuk. Jika tidak bisa bersaing dari segi legal formal saja, berat untuk bisa bersaing dalam tantangan yang lebih kompleks lagi," katanya.
Dia menjelaskan, dalam pameran yang bertajuk Bandung Tren Kulit dan Sepatu 2014 yang berlangsung selama tiga hari (15-17 Oktober 2014) ini, pihaknya membuka stan khusus untuk pendaftaran HKI gratis ini. Dia berharap, para pelaku UKM yang ada di kota Bandung mampu memanfaatkan momen dan kesempatan langka ini.
"Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari pameran ini bisa menggaet para pelaku UKM untuk memenuhi target 200 pelaku UKM yang mendaftarkan HKI merknya. Ketika itu terjadi, berarti sudah ditutup pendaftaran gratis HKI merk untuk tahun ini. Ke depan akan dicanangkan hal serupa demi meningkatkan daya saing para pelaku UKM," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Industri Formal pada Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan kota Bandung Hani Nurrosjani menambahkan, program tersebut terbatas untuk produk kreatif yang diproduksi di Bandung.
"Verifikasinya tetap langsung dilakukan oleh dirjen yang menangani HKI merk ini. Kemungkinan besar akan diproses ke pusatnya pada bulan November nanti. Semoga saja sebelum itu sudah terpenuhi target 200 UKM yang mendaftarkan HKI merknya untuk difasilitasi oleh kami," tuturnya.
Program yang baru digulirkan oleh pemerintah kota Bandung melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan menyasar 200 UKM yang benar-benar berasal dan berdomisili di Bandung untuk mendapatkan pendaftaran HKI gratis di tahun anggaran 2014 ini.
Fasilitasi HKI gratis ini diakui merupakan saduran dari program serupa yang digulirkan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Barat.
Dalam hitungan kasar, biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Bandung untuk program ini minimalnya sebesar Rp120 juta. Dengan asumsi biaya pendaftaran HKI sebesar Rp600.000/merek UKM.
"Program pendaftaran HKI merek UKM ini diperuntukkan bagi 15 sektor industri kreatif seperti produk kulit dan alas kaki. Produsennya sendiri harus benar-benar berasal dari Bandung dan melakukan produksinya di Bandung pula," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bandung Eric Mohamad A, kepada wartawan di sela pembukaan pameran Bandung Tren Kulit dan Sepatu 2014 yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Rabu (15/10/2014).
Menurutnya, program pendaftaran gratis HKI merk bagi UKM yang bergerak dan berasal dari Bandung ini merupakan sebuah bentuk protektif legal formil agar para pelaku lebih taat administrasi lagi dalam menjalankan usahanya. Selain itu, program ini juga demi menjaga merk dagang yang dimiliki para pelaku UKM dari aksi pencurian merk dan sebagainya.
"Apalagi jelang bergulirnya pasar bebas Asean 2015 dimana merek-merek dagang dari luar (negeri) akan lebih banyak masuk. Jika tidak bisa bersaing dari segi legal formal saja, berat untuk bisa bersaing dalam tantangan yang lebih kompleks lagi," katanya.
Dia menjelaskan, dalam pameran yang bertajuk Bandung Tren Kulit dan Sepatu 2014 yang berlangsung selama tiga hari (15-17 Oktober 2014) ini, pihaknya membuka stan khusus untuk pendaftaran HKI gratis ini. Dia berharap, para pelaku UKM yang ada di kota Bandung mampu memanfaatkan momen dan kesempatan langka ini.
"Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari pameran ini bisa menggaet para pelaku UKM untuk memenuhi target 200 pelaku UKM yang mendaftarkan HKI merknya. Ketika itu terjadi, berarti sudah ditutup pendaftaran gratis HKI merk untuk tahun ini. Ke depan akan dicanangkan hal serupa demi meningkatkan daya saing para pelaku UKM," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Industri Formal pada Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan kota Bandung Hani Nurrosjani menambahkan, program tersebut terbatas untuk produk kreatif yang diproduksi di Bandung.
"Verifikasinya tetap langsung dilakukan oleh dirjen yang menangani HKI merk ini. Kemungkinan besar akan diproses ke pusatnya pada bulan November nanti. Semoga saja sebelum itu sudah terpenuhi target 200 UKM yang mendaftarkan HKI merknya untuk difasilitasi oleh kami," tuturnya.
(gpr)