Ekonom: Percuma Harga BBM Dinaikkan November
A
A
A
JAKARTA - Wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang digaungkan akan dilakukan pada November oleh pemerintahan baru, dinilai percuma dan tidak bisa dilakukan penghematan.
Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih mengatakan, kenaikan itu akan percuma lantaran anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 sudah banyak terpakai dan tidak bisa untuk penghematan.
"Ya, Kalau kita mau dari kenaikan harga BBM untuk penghematan, ya baru bisa dilakukan di APBN 2015. Kalau di APBN 2014 ya hampir semuanya sudah dipakai. Enggak ada yang dihemat lagi," katanya saat dihubungi Sindonews, Senin (20/10/2014).
Meski demikian, Lana menegaskan bahwa di awal 2015, kenaikan harga bahan bakar primadona tersebut harus segera dilakukan. Hal ini agar penghematannya bisa dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur.
"Mungkin di Januari bisa ada penghematan yang bisa dialokasikan untuk infrastruktur. Kalau sekarang mau dihemat, ya sebagian besar sudah dipakai. Paling tinggal berapa," jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden RI periode 2014-2019 Jokowi mewacanakan akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada November 2014. Kenaikan tersebut rencananya sekitar Rp3.000 per liter.
Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih mengatakan, kenaikan itu akan percuma lantaran anggaran dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 sudah banyak terpakai dan tidak bisa untuk penghematan.
"Ya, Kalau kita mau dari kenaikan harga BBM untuk penghematan, ya baru bisa dilakukan di APBN 2015. Kalau di APBN 2014 ya hampir semuanya sudah dipakai. Enggak ada yang dihemat lagi," katanya saat dihubungi Sindonews, Senin (20/10/2014).
Meski demikian, Lana menegaskan bahwa di awal 2015, kenaikan harga bahan bakar primadona tersebut harus segera dilakukan. Hal ini agar penghematannya bisa dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur.
"Mungkin di Januari bisa ada penghematan yang bisa dialokasikan untuk infrastruktur. Kalau sekarang mau dihemat, ya sebagian besar sudah dipakai. Paling tinggal berapa," jelasnya.
Seperti diketahui, Presiden RI periode 2014-2019 Jokowi mewacanakan akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada November 2014. Kenaikan tersebut rencananya sekitar Rp3.000 per liter.
(izz)