Batu Penghalang di Tengah Jalan
A
A
A
Dikisahkan di sebuah negeri, seorang raja yang pandai dan bijak bermaksud menguji kerajinan dan kepedulian rakyatnya dengan cara yang unik.
Pada suatu sore, secara diam- diam, ia meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang. Raja ingin tahu reaksi apa yang akan dilakukan rakyatnya. Tak lama, seorang petani lewat dengan segerobak barang. Ketika melihat batu di tengah jalan, dia mengomel menyalahkan orang lain yang malas dan tidak mau memindahkan batu itu. Kemudian, dia membelokkan gerobaknya—menghindari batu penghalang tersebut dan meneruskan perjalanan.
Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bernyanyi, mengenang keberaniannya di medan perang. Karena berjalan kurang perhatian, ia tersandung batu itu dan hampir terjatuh. Spontan, ia marah dan mengangkat pedangnya, memaki orang-orang yang telah lewat karena tidak menyingkirkan batu. Lalu, sambil melangkahi batu itu, dia terus berlalu.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin lewat di sana. Saat melihat batu yang menghalangi jalan, dia berkata dalam hati, ”Hari sudah mulai gelap. Bila ada orang yang melintas di jalanan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tersandung. Batu ini bisa membuat orang celaka. Saya pindahkan saja batu ini agar tidak membahayakan orang lain.” Walaupun letih karena bekerja seharian tetapi si pemuda masih mau bersusah payah memindahkan batu ke pinggir jalan.
Setelah batu berhasil dipindahkan, dia terkejut saat melihat di bekas tempat batu tadi terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat yang tertulis, ”Untuk rakyatku yang memindahkan batu ini, karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan kepedulianmu pada orang lain, maka terimalah emas yang ada di dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu.
” Sang pemuda begitu gembira dan tidak menyangka bahwa kepedulian dan keberhasilannya menyingkirkan batu penghalang di jalan ternyata berbuah hadiah emas dari raja. Peristiwa itu pun menggemparkan seluruh negeri. Boleh dibilang, raja telah berhasil mengajarkan arti kerajinan, kepedulian pada orang lain, serta keberanian menghadapi halangan.
The Cup of Wisdom
Dalam aktivitas kita menjalani kehidupan ini, baik di bidang bisnis ataupun bidang profesional lainnya, kita pasti pernah mengalami hadangan atau ”batu penghalang” seperti cerita di atas. Setiap batu penghalang bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, ataupun tanggung jawab yang ada di dalam kehidupan kita.
Bila kita menghadapi semua hal tersebut dengan perasaan tidak sabar, jengkel, marah, menghindar, dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, maka kita tidak akan pernah belajar banyak mengenai kehidupan. Karena sesungguhnya, dalam setiap kesulitan, selalu terdapat hikmah yang tersembunyi, dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.
Jelas kita butuh mentalitas seperti yang dipunyai si pemuda dalam cerita tadi yaitu berani menghadapi rintangan dan tidak menyerah bila dilanda kesulitan. Juga, peduli terhadap sesama dan lingkungan, tidak cengeng dalam memikul beban, serta berani memanggul tanggung jawab yang besar. Jika mentalitas seperti ini yang kita punyai, saya yakin, kesempatan besar dan sangat menjanjikan tengah menyelinap di balik setiap “batu penghalang” yang menghadang proses perjuangan kita Saat ini, mungkin ada persoalan yang menghambat kemajuan kita.
Maka, hanya ada satu jalan untuk menghadapinya, yaitu hancurkan setiap batu penghalang! Mari, kita kuatkan mental dan kobarkan semangat juang dengan berani menghadapi setiap masalah, demi membangun kondisi yang lebih maju, lebih sukses, dan lebih berarti. Salam sukses, luar biasa!
Pada suatu sore, secara diam- diam, ia meletakkan sebongkah batu di tengah jalan yang sering dilewati orang. Raja ingin tahu reaksi apa yang akan dilakukan rakyatnya. Tak lama, seorang petani lewat dengan segerobak barang. Ketika melihat batu di tengah jalan, dia mengomel menyalahkan orang lain yang malas dan tidak mau memindahkan batu itu. Kemudian, dia membelokkan gerobaknya—menghindari batu penghalang tersebut dan meneruskan perjalanan.
Setelah itu, lewatlah seorang prajurit sambil bernyanyi, mengenang keberaniannya di medan perang. Karena berjalan kurang perhatian, ia tersandung batu itu dan hampir terjatuh. Spontan, ia marah dan mengangkat pedangnya, memaki orang-orang yang telah lewat karena tidak menyingkirkan batu. Lalu, sambil melangkahi batu itu, dia terus berlalu.
Tidak lama kemudian, seorang pemuda miskin lewat di sana. Saat melihat batu yang menghalangi jalan, dia berkata dalam hati, ”Hari sudah mulai gelap. Bila ada orang yang melintas di jalanan ini dan tidak berhati-hati, pasti akan tersandung. Batu ini bisa membuat orang celaka. Saya pindahkan saja batu ini agar tidak membahayakan orang lain.” Walaupun letih karena bekerja seharian tetapi si pemuda masih mau bersusah payah memindahkan batu ke pinggir jalan.
Setelah batu berhasil dipindahkan, dia terkejut saat melihat di bekas tempat batu tadi terdapat sebuah kotak dan sepucuk surat yang tertulis, ”Untuk rakyatku yang memindahkan batu ini, karena engkau telah menunjukkan kerajinan dan kepedulianmu pada orang lain, maka terimalah emas yang ada di dalam kotak ini sebagai hadiah dari rajamu.
” Sang pemuda begitu gembira dan tidak menyangka bahwa kepedulian dan keberhasilannya menyingkirkan batu penghalang di jalan ternyata berbuah hadiah emas dari raja. Peristiwa itu pun menggemparkan seluruh negeri. Boleh dibilang, raja telah berhasil mengajarkan arti kerajinan, kepedulian pada orang lain, serta keberanian menghadapi halangan.
The Cup of Wisdom
Dalam aktivitas kita menjalani kehidupan ini, baik di bidang bisnis ataupun bidang profesional lainnya, kita pasti pernah mengalami hadangan atau ”batu penghalang” seperti cerita di atas. Setiap batu penghalang bisa diartikan sebagai rintangan, kesulitan, beban, ataupun tanggung jawab yang ada di dalam kehidupan kita.
Bila kita menghadapi semua hal tersebut dengan perasaan tidak sabar, jengkel, marah, menghindar, dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, maka kita tidak akan pernah belajar banyak mengenai kehidupan. Karena sesungguhnya, dalam setiap kesulitan, selalu terdapat hikmah yang tersembunyi, dan pasti ada pelajaran yang mampu mematangkan dan mendewasakan mental kita.
Jelas kita butuh mentalitas seperti yang dipunyai si pemuda dalam cerita tadi yaitu berani menghadapi rintangan dan tidak menyerah bila dilanda kesulitan. Juga, peduli terhadap sesama dan lingkungan, tidak cengeng dalam memikul beban, serta berani memanggul tanggung jawab yang besar. Jika mentalitas seperti ini yang kita punyai, saya yakin, kesempatan besar dan sangat menjanjikan tengah menyelinap di balik setiap “batu penghalang” yang menghadang proses perjuangan kita Saat ini, mungkin ada persoalan yang menghambat kemajuan kita.
Maka, hanya ada satu jalan untuk menghadapinya, yaitu hancurkan setiap batu penghalang! Mari, kita kuatkan mental dan kobarkan semangat juang dengan berani menghadapi setiap masalah, demi membangun kondisi yang lebih maju, lebih sukses, dan lebih berarti. Salam sukses, luar biasa!
(ars)