Pembuktian Sebuah Amanah

Minggu, 09 November 2014 - 11:24 WIB
Pembuktian Sebuah Amanah
Pembuktian Sebuah Amanah
A A A
Percuma muda kalau tidak membawa perubahan. Itulah moto bupati termuda di Indonesia, Mardani H Maming.

Tepat saat berusia 30 tahun, pada September 2010, dia terpilih menjadi bupati Tanah Bumbu, sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Apa saja visi dan kiprahnya setelah empat tahun memimpin salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Kalimantan tersebut?

Pilihan pria kelahiran Batulicin 33 tahun silam ini saat terjun ke dunia politik sederhana, ingin membawa daerahnya jauh lebih maju dan mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Dia juga ingin Indonesia semakin maju dan melampaui negara lain. Berikut wawancara dengan mantan anggota DPRD Tanah Bumbu ini.

Apa yang mendorong Anda terjun ke dunia politik?

Saya melihat daerah saya berpotensi, sumber daya alamnya kaya, tapi pembangunannya masih kurang gereget dan memuaskan. Saya merasa harus maju, tidak hanya masuk, tapi juga memimpin pemerintahan untuk menjalankan rencana yang saya perjuangkan. Itu semua ada dalam visi-misi saya. Kita akan lebih mudah melakukan segalanya apabila menjadi pejabat nomor 1. Terlebih saya masih muda. Saat itu saya berpikir sudah saatnya generasi muda muncul ke permukaan. Betul apa kata Anies Baswedan bahwa orang muda jangan hanya diam. Sekarang sudah harus berani berpartisipasi.

Sejauh mana menurut Anda negara mengakomodasi anak muda untuk terjun ke dunia politik?

Undang-undang sudah membuka peluang bagi anak muda untuk berkarier dan berkarya di politik usia 25 tahun. Jadi sekarang tinggal anak mudanya. Saya pun saat maju di pilkada (pemilihan kepala daerah) sempat ditertawakan. Dianggap anak bawanglah , bau kencur, baru bisa politik, dan sebagainya. Tapi karena yang memilih rakyat dan kita juga selalu dekat dengan rakyat, akhirnya mereka yang meragukan kapasitas kita justru teryakinkan. Orang tidak lagi melihat kita dari usia, tapi dari peluang aspirasinya bisa diperjuangkan oleh kita.

Banyak orang bilang bahwa politik itu keras. Bagaimana kiat Anda menghadapi tekanan dari lawan-lawan politik?

Ya semakin ditekan justru seharusnya kita semakin termotivasi untuk membuktikan bahwa kita bisa, bahkan kita hebat. Yang penting, kita fokus dan konsentrasi saat memiliki tujuan.

Bagaimana Anda memandang secara umum kiprah anak muda dalam dunia politik saat ini?

Alhamdulillah sekarang sudah banyak politikus muda yang membuktikan kinerjanya. Tapi agak disayangkan juga, generasi muda sekarang banyak menerima doktrin saat masih mahasiswa bahwa mengkritik apa pun mesti lewat cara demo. Menurut saya paradigma itu harus diubah karena unjuk rasa bukan satusatunya cara untuk menyelesaikan persoalan daerah, bangsa, dan negara ini.

Ada cara yang lebih baik dan elegan untuk menyampaikan aspirasi kita, yakni dialog. Generasi muda dan pemerintah bisa bersama-sama menginventarisasi masalah lalu merumuskan solusinya. Duduk bersama para ahli. Menurut saya itu jauh lebih elok daripada turun ke jalan. Kecuali bila langkah pertama tersebut memang sudah mentok, baru bisa agendakan aksi. Saya pernah mengalami kedua sisi ini, sebagai anak muda dengan spirit dan keaktifan yang tinggi dan sekarang di sisi pemerintah.

Dengan begitu, saya bisa memadukan keduanya. Ternyata, yang lebih elok memang jalan dialog. Jadi anak muda jangan hanya bisa tampil paling depan teriak-teriak di jalan, tapi juga mampu jadi leader di pemerintahan dan yang penting punya visi yang jelas.

Apa benar masuk dunia politik kita harus punya modal materi yang besar?

Menurut saya pilihan langsung itu bukan dari uang. Materi bukan segalanya. Dalam praktik politik praktis, kita sering kok urunan samasama untuk berbagai agenda. Misalnya dalam menyediakan saksi dalam pemilu, itu kita urunan mengumpulkan uangnya. Menurut saya, modal utama dalam politik adalah kredibilitas politisinya.

Seberapa penting pengalaman organisasi dalam menunjang kesuksesan di dunia politik?

Saya tidak banyak pengalaman dalam organisasi kepemudaan. Saya dulu hanya ikut organisasi automotif setelah itu jadi pimpinan partai di daerah.

Bagaimana kualitas pengaderan dalam partai politik?

Menurut saya sekarang proses pengaderan di semua partai sudah bagus. Tinggal anak mudanya saja yang berani dan mau mengambil peluangnya. Memang persaingan pasti ada, tinggal kita menunjukkan kualitas. Itu wajar dalam kompetisi. Dunia politik itu sangat membutuhkan lebih banyak lagi anak muda.

Banyak contoh politisi muda terjerat korupsi. Bagaimana Anda memandang dinamika ini?

Menurut saya politisi yang terjerat korupsi bukan hanya generasi muda. Saya juga bingung dengan kabar sekitar 300 kepala daerah jadi tersangka berbagai kasus hukum, terutama perkara korupsi. Ini yang kurang baik kepala daerahnya atau dunia hukum kita? Negara lain sudah sibuk membangun perekonomiannya, kita masih sibuk saling menyalahkan. Menurut saya, baik kualitas kepala daerah maupun kualitas praktik hukum kita sama-sama harus dibenahi. Dan jangankan pemimpin, manusia biasa saja tidak ada yang sempurna meski korupsi tidak bisa menjadi pembenaran.

Apa saja program andalan Anda di Tanah Bumbu?

Pendidikan. Begitu menjabat sebagai bupati, saya langsung menggratiskan pendidikan selama 12 tahun. Padahal ketika itu pemerintah hanya mewajibkan gratis sekolah 9 tahun. Menurut saya 12 tahun sekolah itu wajib karena pendidikan perlu bagi semua orang termasuk orang miskin.

Mereka tidak akan punya harapan untuk sejahtera kalau pendidikannya tidak ditanggung negara. Misalnya, untuk menjadi bupati saja persyaratan minimal pendidikannya harus lulus SMA. Kalau hanya sampai SMP, harapan dia sempit sekali. Kalau dijamin sampai 12 tahun, tentu lebih banyak kesempatan bagi anak-anak, generasi setelah kita. Baik untuk diri sendiri maupun bagi daerah, bangsa, dan negara.

Program unggulan lainnya?

Sesuai visi dan misi, saya langsung memberlakukan berobat gratis dan operasi caesar gratis hingga pasien kelas 3. Biaya operasi caesar cukup mahal, setidaknya Rp15 juta. Kalau pasiennya dari kalangan menengah ke bawah, apa kita biarkan saja? Bagaimana seorang pengemudi becak atau ojek mencari dana sebesar itu ketika istrinya harus menjalani operasi caesar? Di sanalah pemerintah harus hadir. Ini sesuatu yang tidak bisa ditunda.

Bagaimana ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat Tanah Bumbu?

Sumber daya alam utama di Tanah Bumbu adalah hasil tambang, kebun, kemudian pabrik. Lapangan pekerjaan akan terbuka lebar bila sumber daya alam yang bagus didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni dan infrastruktur yang bagus. Apalagi Tanah Bumbu terkenal dengan selatnya dan di sini pelabuhan internasional berpotensi dibangun. Salah satu misi saya adalah membangun pelabuhan internasional untuk membuka lebih lebar lagi lapangan kerja dan kemajuan daerah.

Apa makna prestasi bagi Anda?

Soal prestasi, biar orang lain dan masyarakat yang menilai. Kita hanya berbuat sebaik-baiknya apa yang kita anggap benar. Mungkin ada yang menilai bahwa terpilih sebagai bupati saja sudah sebuah prestasi. Tapi pembuktiannya kan justru saat kita menjalankan amanah tersebut. Saat itulah masyarakat menilai apa saja yang sudah kita kerjakan dan apa dampaknya. Kalau ternyata lebih banyak dampak negatifnya atau tidak ada kemajuan signifikan, berarti saya belum berprestasi.

Apa pesan Anda bagi anak muda lainnya?

Coba kita ingat Sumpah Pemuda. Semangat bersatunya sebuah bangsa, satu negara, satu bahasa. Semangat itulah yang perlu kita angkat kembali ke permukaan. Anak muda harus percaya diri dengan keindonesiaannya. Jangan silau dengan apa pun yang menyangkut luar negeri, Barat.

Banggalah dengan negara kita. Kita harus membangun terus rasa nasionalisme. Kalau dulu kita bisa buat pesawat, kenapa sekarang tidak bisa membuat mobil?

Dian ramdhani
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4787 seconds (0.1#10.140)