Pertamina Pastikan Stok BBM di Bali Aman
A
A
A
DENPASAR - PT Pertamina (Persero) pastikan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bali aman pasca kenaikan harga.
Asisstant Manager External Relations Pertamina Marketing Operation Region V Heppy Wulansari mengatakan, saat ini stok BBM untuk wilayah Marketing Operation Region (MOR) V dalam kondisi cukup apalagi pengumuman kenaikan harga dilakukan Pemerintah dalam waktu relatif singkat sehingga lonjakan konsumsi menjelang pemberlakukan harga baru dapat diantisipasi dengan baik.
Berdasarkan pantuan penyaluran harian dalam tiga minggu terakhir, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi di MOR V yaitu Premium dari semula 15.511 KL per hari menjadi hampir 16.967 KL per hari atau naik sekitar 8 persen serta Solar dari 7.245 KL per hari menjadi sekitar 8.803 KL per hari atau naik sekitar 22%.
Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013.
“Pasca pemberlakuan harga baru, biasanya konsumsi akan mengalami penurunan. Namun kami tetap menginstruksikan ke seluruh SPBU untuk terus menjaga stok BBM di level aman. Untuk SPBU yang stoknya kritis karena adanya rush menjelang kenaikan harga, kami minta segera melakukan penebusan BBM,” ungkapnya, Selasa (18/11/2014).
Selain memonitor stok BBM subsidi, Pertamina juga memastikan stock Bahan Bakar Non Subsidi seperti Pertamax dan Pertamia Dex dalam kondisi cukup untuk antisipasi adanya peralihan konsumen mengingat disparitas harga yang semakin kecil antara BBM Subsidi dan Non Subsidi.
Asisstant Manager External Relations Pertamina Marketing Operation Region V Heppy Wulansari mengatakan, saat ini stok BBM untuk wilayah Marketing Operation Region (MOR) V dalam kondisi cukup apalagi pengumuman kenaikan harga dilakukan Pemerintah dalam waktu relatif singkat sehingga lonjakan konsumsi menjelang pemberlakukan harga baru dapat diantisipasi dengan baik.
Berdasarkan pantuan penyaluran harian dalam tiga minggu terakhir, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi di MOR V yaitu Premium dari semula 15.511 KL per hari menjadi hampir 16.967 KL per hari atau naik sekitar 8 persen serta Solar dari 7.245 KL per hari menjadi sekitar 8.803 KL per hari atau naik sekitar 22%.
Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013.
“Pasca pemberlakuan harga baru, biasanya konsumsi akan mengalami penurunan. Namun kami tetap menginstruksikan ke seluruh SPBU untuk terus menjaga stok BBM di level aman. Untuk SPBU yang stoknya kritis karena adanya rush menjelang kenaikan harga, kami minta segera melakukan penebusan BBM,” ungkapnya, Selasa (18/11/2014).
Selain memonitor stok BBM subsidi, Pertamina juga memastikan stock Bahan Bakar Non Subsidi seperti Pertamax dan Pertamia Dex dalam kondisi cukup untuk antisipasi adanya peralihan konsumen mengingat disparitas harga yang semakin kecil antara BBM Subsidi dan Non Subsidi.
(gpr)