Bus AKAP Palembang Siap-siap Naik 10%

Rabu, 19 November 2014 - 07:05 WIB
Bus AKAP Palembang Siap-siap...
Bus AKAP Palembang Siap-siap Naik 10%
A A A
Di saat masih menunggu sinyal dari Kementerian Perhubungan dan Organda terkait penyesuaian atas kenaikan BBM, operator transportasi bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Palembang sudah bersiap-siap untuk menaikkan tarif hingga 10%.

“10% itu rata-rata penyesuaian. Tapi, kita masih menunggu keputusan dari Dishub dan Organda,” ungkap Kepala Cabang PO Lorena Palembang, Junaidi, Selasa (18/11/2014).

Pihaknya berharap kebijakan penyesuaian tarif bisa cepat ditentukan agar tidak terjadi kesimpangsiuran di kalangan operator transportasi. Diakuinya penyesuaian tarif tentu akan berdampak pada penurunan tingkat keterisian bus secara umum. Kendati demikian, pihaknya tidak akan khawatir akan kehilangan penumpang. Sebab, kehadiran PO tetap dibutuhkan masyarakat yang akan berpergian.

“Saya yakin, penumpang sudah paham kondisi kenaikan BBM. Bisa saja mereka akan menunda keberangkatan, tapi transportasi ini tetap akan jadi kebutuhan,” ucapnya seraya menyebutkan tarif normal untuk ke Jawa sebesar Rp250.000.

Manager Operasional Perum Damri Palembang, Rachmadi mengatakan, setelah kebijakan kenaikan BBM diumumkan, pihaknya tidak akan langsung menentukan penyesuaian tarifnya. Keputusan penyesuaian nantinya masih akan melalui pertimbangan pihak regulator dalam menyesuaikan tarif.

Untuk tarif AKAP, jelasnya, akan melalui kebijakan Perum Damri Pusat, sementara untuk AKDP melalui Gubernur Sumsel. Adapun yang non ekonomis diatur lagi oleh Organda. Berdasarkan pengalaman, biasanya SK kenaikan baru ada lebih dari satu minggu setelah keputusan kenaikan BBM. “Pastinya, kami tidak akan langsung menyesuaikan tarif,” jelas Rachamadi.

Diakuinya, kenaikan BBM tentu sangat berpengaruh pada biaya operasional Damri. Mengingat BBM mendominasi biaya operasional Damri secara umum. Saat ini, aset yang dimiliki pihaknya sebanyak 30 armada yang terdiri dari bus kelas bisnis dengan kapasitas 40 seat dan bus ekonomi dengan kapasitas 29 seat.

“Bus untuk kelas bisnis lebih banyak karena tuntutan pasar. Saat ini bus dengan fasilitas ac tidak lagi dianggap mewah tapi kebutuhan,” kata dia.

Terkait tingkat keterisian penumpang, Rachmadi menyatakan, tidak akan khawatir pada penurunan penumpang apabila kenaikan tarif benar-benar terjadi. Sebab penurunan dimungkinkan hanya sebesar 10%. Menurutnya, hal ini dimaklumi karena bisa jadi masyarakat akan sedikit menunda keberangkatan saja karena melihat harga tarif yang tinggi.

Saat ini tarif untuk Palembang-TAA kelas bisnis berlaku Rp35.000 dan ekonomi Rp20.000. Lalu untuk Palembang-Jakarta tersedia kelas bisnis saja dengan harga tiket Rp200.000. Tersedia pula Palembang-Prabumulih kelas bisnis Rp75.000 dan Plamebang-Lampung kelas bisnis Rp175.000. “Kami masih menggunakan bus Mercy dan Mitsubishi,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0643 seconds (0.1#10.140)