Mengumpulkan Harta atau Berkarya?

Selasa, 25 November 2014 - 11:25 WIB
Mengumpulkan Harta atau...
Mengumpulkan Harta atau Berkarya?
A A A
Setiap orang memiliki motivasi yang unik manakala merekaditanya “untukapa bekerja”?Ada yang menjawab bekerja untuk hidup karena dengankompensasisetiapbulan yang diterima dapat melangsungkan hidupnya.

Ada juga yang mengatakan bekerja karena ingin melatih potensi yang ada dalam diri dapat berkontribusi di tempat kerja. Mungkin kedua jawaban tersebutterdengarklise, tapibegitulah realita sebagian besar orang ketika ditanya motivasi bekerja. Ada individu tertentu yang meletakkan faktor “uang/kompensasi” menjadi elemen utama, tak heran ada banyak orang yang memutuskan pindah pekerjaan semata-mata karena nominal yang akan diterima bisa jauh lebih besar.

Tentu kita akan berpikir hal tersebut wajar, karena ada keinginan untuk menjadi lebih baik dari sisi finansial. Tetapi, apakah pernah terlintas pula, keinginan untuk lebih baik dari sisi pribadi. Misalnya pertumbuhan pribadi secara pengalaman, pengetahuan, maupun kemampuan? Terkadang, ketika disandingkan perbandingannya dengan “nominal angka” yang diterima, faktor pertumbuhan diri tadi bisa jadi mengecil atau menjadi prioritas yang terakhir.

Uang: Akibat atau Sebab

Dulu pepatah “uang adalah akar dari segala permasalahan” kerap saya dengar. Namun, setelah dipikir-pikir dan melihat banyak kasus yang terjadi sebenarnya letak kesalahannya bukan pada uangnya, melainkan faktor keserakahan manusia akan uang. Merasa tidak pernah cukup terkadang memicu seseorang untuk menggali lebih banyak pundi-pundi pendapatan.

Hal ini sama sekali tidak menentang mereka yang sudah bekerja keras dan akhirnya sukses memiliki banyak harta/ uang. Namun yang perlu menjadi refleksi bersama adalah apakah “uang” menjadi sebab kita mau bekerja, atau hanyalah sebuah akibat dari kerja keras yang kita lakukan. Pola pikir seseorang dalam meletakkan faktor “harta” dalam bekerja akan sangat menentukan prestasi, karakter, maupun integritasnya dalam bekerja.

Mengapa ada orang yang berperilaku memanipulasi keuangan organisasi? Mengapa ada pribadi yang melakukan korupsi di tempat ia bekerja? Mengapa ada individu yang masih berupaya bermainmain dengan pihak ketiga (vendor, supplier , dan lain sebagainya) untuk mendapatkan “uang tambahan”?

Mengapa Anda Dipekerjakan

Pernahkah terlintas di benak Anda, mengapa perusahaan di tempat sekarang mau mempekerjakan Anda? Mengapa wakil rakyat di pilih oleh rakyatnya untuk duduk di gedung parlemen? Mengapa para menteri dipilih oleh presiden?

Pertama, faktor kompetensi yang sudah diukur dan dicermati dengan baik bahwa Anda dipekerjakan di posisi sekarang karena dinilai mampu, begitu pun dengan wakil rakyat dan para menteri yang terpilih. Berikutnya yang dinantinanti adalah sebuah karya, sebuah kontribusi, sebuah pencapaian yang diharapkan oleh organisasi, perusahaan, atau orang yang sudah memilih Anda.

Saya teringat pada salah seorang salesman yang pernah mengikut pelatihan saya, ia berkata bahwa jika ingin berhasil dengan baik, maka cara berpikirnya adalah komisi/ insentif adalah efek samping dari upaya melayani pelanggan dengan sebaik baiknya. Yang berbahaya adalah ketika ambisi ingin berhasil di dunia penjualan dan mengutamakan komisi di atas segalagalanya maka terkadang “cara” apapun akan dilakukan termasuk cara yang kurang benar.

Memiliki ambisi dan impian untuk sukses boleh jadi menjadi tren di kalangan masyarakat sekarang, namun kita tentu tidak boleh lupa menularkan semangat untuk berkarya dengan positif dan benar. Bekerja bukan untuk mencuri, membuat kegaduhan, memperkaya diri, dan mengumpulkan harta dengan cara yang tidak tepat.

Bekerja adalah untuk mengoptimalkan potensi diri, memberi kontribusi, berbagi suatu karya untuk organisasi dan juga diri sendiri, sehingga kelak ada hal yang dapat kita banggakan kepada keluarga, anak, dan masyarakat.

Anda dipilih dan dipercaya pada posisi yang sekarang bukanlah sebuah kebetulan, melainkan ada sebuah amanah yang harus dijalankan dengan baik dan benar.●

Muk Kuang
Professional Trainer, Speaker Author-Messages of Hope, Amazing Life, Think and Act Like A Winner Email : [email protected] @mukkuang
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0591 seconds (0.1#10.140)