Menkeu Gelar Rakor Bahas Penerbangan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Hari ini Menteri Keuangan dengan Menko Bidang Perekonomian, Pertamina dan INAKA menggelar rapat koordinasi soal penerbangan Indonesia. Hal ini menyangkut harga avtur yang sedang melonjak 12% lebih mahal daripada negara lain.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penerbangan Indonesia saat ini sedang berat, ada masalah di avtur, perpajakan, dan biaya-biaya lain.
"Ya, memang sedang berat. Masalahnya ada beberapa. Makanya saya undang Menko, Kemenhub dan Pertamina serta Inaka, kita mau jaga supaya industri penerbangan ini tidak kolaps," ujar Bambang di Kemenkeu, Selasa (25/11/2014).
Bambang mengatakan, masih melakukan follow up dengan mendalami secara teknis akar masalahnya. Namun demikian, pihaknya tetap punya semangat menyelamatkan airlines Indonesia.
"Apalagi tahun depan sudah harus ASEAN open skies kan ya. Sedangkan kita bermasalah di avtur. Masalah avtur itu masalah harga, bukan kursnya. Tadi Pertamina alasannya di kilang lebih mahal dari pada harga impor, kita cari solusianya," ujarnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil tak menjawab tegas ketika ditanya soal peniadaan PPN untuk penerbangan. Alasannya adalah masih harus dibahas dan dicari solusinya.
"Pokoknya minggu depan akan ada solusi supaya industri ini terbantu oleh beban-beban yang tidak perlu selama ini. Misalnya masalah administrasi. Selain itu masalah avtur minta Pertamina supaya harganya stabil dan tidak mengalami kemahalan di Indonesia," ujarnya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penerbangan Indonesia saat ini sedang berat, ada masalah di avtur, perpajakan, dan biaya-biaya lain.
"Ya, memang sedang berat. Masalahnya ada beberapa. Makanya saya undang Menko, Kemenhub dan Pertamina serta Inaka, kita mau jaga supaya industri penerbangan ini tidak kolaps," ujar Bambang di Kemenkeu, Selasa (25/11/2014).
Bambang mengatakan, masih melakukan follow up dengan mendalami secara teknis akar masalahnya. Namun demikian, pihaknya tetap punya semangat menyelamatkan airlines Indonesia.
"Apalagi tahun depan sudah harus ASEAN open skies kan ya. Sedangkan kita bermasalah di avtur. Masalah avtur itu masalah harga, bukan kursnya. Tadi Pertamina alasannya di kilang lebih mahal dari pada harga impor, kita cari solusianya," ujarnya.
Sementara itu, Menko Perekonomian Sofyan Djalil tak menjawab tegas ketika ditanya soal peniadaan PPN untuk penerbangan. Alasannya adalah masih harus dibahas dan dicari solusinya.
"Pokoknya minggu depan akan ada solusi supaya industri ini terbantu oleh beban-beban yang tidak perlu selama ini. Misalnya masalah administrasi. Selain itu masalah avtur minta Pertamina supaya harganya stabil dan tidak mengalami kemahalan di Indonesia," ujarnya.
(gpr)