Golden Plantation Tawarkan Harga IPO Rp250300/Saham

Rabu, 26 November 2014 - 11:07 WIB
Golden Plantation Tawarkan...
Golden Plantation Tawarkan Harga IPO Rp250300/Saham
A A A
JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit, PT Golden Plantation, menawarkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp250–300 per saham.

Perseroan berencana melepas sebanyak- banyaknya 800 juta saham atau setara 21,82% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah melakukan IPO. Presiden Direktur Golden Plantation Budhi Istanto Suwito mengatakan, penggunaan dana IPO 68% akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan target, yaitu PT Bailangu Capital Investment (BCI) dan PT Persada Alam Hijau (PAH).

Sedangkan sisanya 32% akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perusahaan target. "Di BCI, kami membeli lahan kurang lebih 9.000 hektare di Kalimantan dan di PAH sekitar 2.500 hektare yang ada di Jambi,” paparnya saat paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. Dalam perhelatan IPO ini, perseroan menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksanaan emisi.

Sementara itu, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan diperoleh pada 11 Desember 2014. Masa penawaran umum pada 15–17 Desember 2014 dan waktu penjatahan 19 Desember 2014. Sementara saham GP dijadwalkan dapat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Desember 2014. Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit ini, lanjut Budhi, memiliki tujuh perkebunan kelapa sawit dengan area konsensi sebesar 49K hektare di mana 17K hektare atau sekitar 35% dari total area konsesi merupakan lahan tertanam.

Saat ini PT Bumiraya Investindo (BRI) yang merupakan anak usaha dari grup tiga pilar memiliki palm oil mill di perkebunan BRI dengan kapasitas produksi 30 metric tons FFB/jam. Palm oil mill ini sudah beroperasi sejak kuartal I/2013. Menurut dia, strategi usaha yang dilaksanakan perseroan ke depan yaitu, melakukan pengembangan lahan tertanam seluas 5.000–8.000 hektare setiap tahunnya.

“Meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) dari 64.000 ton di tahun 2013 menjadi 100.000 ton di tahun 2014 dan lebih dari 120.000 ton di tahun 2015,” paparnya. Presiden Komisaris Golden Plantation Koh Bing Hock mengungkapkan, saat ini pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia mengalami penurunan. Perseroan hingga akhir tahun ini akan memproduksi sekitar 9,5 juta ton.

“Jadi untuk sementara ini stoknya masih tinggi, harga pasaran CPO sulit untuk melewati USD750 yang sekarang masih berkisar USD700. Tetapi menurut analisa, berfokus pada tahun 2015 produksi sudah mulai menurun karena pengaruh cuaca yang buruk dan musim salju di Amerika yang datang lebih awal,” jelasnya.

Arsy ani s
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)