Pertagas Ingin Segera Dapat Pasokan dari Exxon
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) berharap segera mendapat pasokan gas dari ExxonMobil untuk melakukan commissioning (uji coba) proyek pipa gas Arun-Belawan.
Pasalnya, sampai saat ini pembangunan pipa gas Arun- Belawan yang ditargetkan mampu menanggulangi kekurangan daya listrik di Aceh dan Sumatera Utara sementara ini masih belum beroperasi. Alhasil, meski telah melengkapi seluruh dokumen perizinan, Pertagas masih belum dapat melaksanakan proses commissioning.
Tertundanya aktivitas uji coba ini dikarenakan belum mengalirnya pasokan gas yang dibutuhkan oleh Pertagas. Seharusnya, jika sesuai dengan rencana awal, Pertagas sudah dapat memulai proses komisioning sejak bulan November. Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya meyakinkan, proyek Arun-Belawan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski sedikit tertunda. Target capaian untuk menghidupkan industri yang ada di Aceh dan Sumatera Utara akan tetap menjadi prioritas Pertagas dalam pembangunan proyek ini.
Hingga kini progres pembangunan proyek Arun telah mencapai angka 96,49%. “Setelah menyelesaikan proses pengisian nitrogen di bulan Oktober, saat ini kami sedang menunggu pasokan gas dari ExxonMobil sebesar 48 mmscfd untuk uji coba. Kalau proses commissioning berhasil maka progres pengerjaan Proyek Arun sudah 99,90% selesai,” katanya melalui keterangan pers di Jakarta kemarin.
Meski terjadi penundaan, Hendra tetap optimistis proyek pipa gas Arun-Belawan akan dapat selesai dengan baik. Proyek regasifikasi Arun ini juga akan terintegrasi dengan pipanisasi Arun-Belawan sepanjang 350 km dengan kapasitas 400 mmscfd dan akan memasok gas dari hasil terminal regasifikasi Arun. Direktur Kimia Dasar Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, proyek pipa gas Arun-Belawan sangat dinanti oleh kalangan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Menurut Khayam, beroperasinya pipa gas Arun- Belawan akan menghidupkan industri-industri di Sumatera Utara yang selama ini kekurangan pasokan gas. Dia mengatakan, industri di Sumatera Utara banyak yang terganggu produksinya akibat pasokan gas yang tidak ada.
Yanto kusdiantono
Pasalnya, sampai saat ini pembangunan pipa gas Arun- Belawan yang ditargetkan mampu menanggulangi kekurangan daya listrik di Aceh dan Sumatera Utara sementara ini masih belum beroperasi. Alhasil, meski telah melengkapi seluruh dokumen perizinan, Pertagas masih belum dapat melaksanakan proses commissioning.
Tertundanya aktivitas uji coba ini dikarenakan belum mengalirnya pasokan gas yang dibutuhkan oleh Pertagas. Seharusnya, jika sesuai dengan rencana awal, Pertagas sudah dapat memulai proses komisioning sejak bulan November. Presiden Direktur Pertagas Hendra Jaya meyakinkan, proyek Arun-Belawan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski sedikit tertunda. Target capaian untuk menghidupkan industri yang ada di Aceh dan Sumatera Utara akan tetap menjadi prioritas Pertagas dalam pembangunan proyek ini.
Hingga kini progres pembangunan proyek Arun telah mencapai angka 96,49%. “Setelah menyelesaikan proses pengisian nitrogen di bulan Oktober, saat ini kami sedang menunggu pasokan gas dari ExxonMobil sebesar 48 mmscfd untuk uji coba. Kalau proses commissioning berhasil maka progres pengerjaan Proyek Arun sudah 99,90% selesai,” katanya melalui keterangan pers di Jakarta kemarin.
Meski terjadi penundaan, Hendra tetap optimistis proyek pipa gas Arun-Belawan akan dapat selesai dengan baik. Proyek regasifikasi Arun ini juga akan terintegrasi dengan pipanisasi Arun-Belawan sepanjang 350 km dengan kapasitas 400 mmscfd dan akan memasok gas dari hasil terminal regasifikasi Arun. Direktur Kimia Dasar Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, proyek pipa gas Arun-Belawan sangat dinanti oleh kalangan industri di Aceh dan Sumatera Utara.
Menurut Khayam, beroperasinya pipa gas Arun- Belawan akan menghidupkan industri-industri di Sumatera Utara yang selama ini kekurangan pasokan gas. Dia mengatakan, industri di Sumatera Utara banyak yang terganggu produksinya akibat pasokan gas yang tidak ada.
Yanto kusdiantono
(ars)