Semen Indonesia: Kami Kehilangan Dwi Soetjipto
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Agung Wiharto mengatakan bahwa Semen Indonesia merasa kehilangan sosok yang selama ini menjadi panutan mereka. Sosok tersebut adalah Dwi Soetjipto.
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur tersebut telah diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara(BUMN) Rini Soemarno untuk menduduki kursi orang nomor wahid di PT Pertamina (Persero) pada Jumat (28/11/2014).
"Jelas kami merasa kehilangan bapak (Dwi Soetjipto). Tapi saya rasa, Pak Dwi memang lebih dibutuhkan di sana untuk membereskan persoalan-persoalan yang ada di Pertamina. Tentu kami mendukung beliau, meski beliau sudah tidak lagi di Semen Indonesia," ujar dia kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (30/11/2014)
Agung mengakui bahwa perusahaan holding semen plat merah itu sudah lama mendengar bahwa Dwi Soetjipto kerap dipanggil oleh Menteri BUMN untuk datang ke kantor di Merdeka Selatan (Kementerian BUMN). Kemudian sejak 2-3 minggu lalu, sudah mendengar kabar bahwa Dwi merupakan kandidat terkuat Direktur Utama PT Pertamina.
"Iya kami sudah mendengar sekitar 2-3 minggu sebelumnya soal itu. Di lingkungan direksi pun banyak yang memperbincangkan Pak Dwi sebagai calon kuat Direktur Utama Pertamina," ujarnya.
Meski demikian, Agung mengungkapkan, tak ada yang berubah dari sosok Dwi sekalipun dia digadang-gadang sebagai calon kuat perusahaan minyak da gas (migas) negara.
"Beliau itu tidak ada omongan apa-apa. Paling kalau ditanya soal dirut (Pertamina) itu, beliau hanya senyum karena memang karakternya begitu. Sebelum ada apa-apa, beliau tidak cerita dan tergesa-gesa, tetap fokus pada perusahaan sebelum diangkat jadi Dirut Pertamina," tandasnya.
Sekadar informasi, Dwi telah menjabat sebagai Dirut PT Semen Gresik Tbk sejak 2005 dan diangkat kembali di periode berikutnya, di mana Semen Gresik kemudian bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia pada 2013.
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur tersebut telah diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara(BUMN) Rini Soemarno untuk menduduki kursi orang nomor wahid di PT Pertamina (Persero) pada Jumat (28/11/2014).
"Jelas kami merasa kehilangan bapak (Dwi Soetjipto). Tapi saya rasa, Pak Dwi memang lebih dibutuhkan di sana untuk membereskan persoalan-persoalan yang ada di Pertamina. Tentu kami mendukung beliau, meski beliau sudah tidak lagi di Semen Indonesia," ujar dia kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (30/11/2014)
Agung mengakui bahwa perusahaan holding semen plat merah itu sudah lama mendengar bahwa Dwi Soetjipto kerap dipanggil oleh Menteri BUMN untuk datang ke kantor di Merdeka Selatan (Kementerian BUMN). Kemudian sejak 2-3 minggu lalu, sudah mendengar kabar bahwa Dwi merupakan kandidat terkuat Direktur Utama PT Pertamina.
"Iya kami sudah mendengar sekitar 2-3 minggu sebelumnya soal itu. Di lingkungan direksi pun banyak yang memperbincangkan Pak Dwi sebagai calon kuat Direktur Utama Pertamina," ujarnya.
Meski demikian, Agung mengungkapkan, tak ada yang berubah dari sosok Dwi sekalipun dia digadang-gadang sebagai calon kuat perusahaan minyak da gas (migas) negara.
"Beliau itu tidak ada omongan apa-apa. Paling kalau ditanya soal dirut (Pertamina) itu, beliau hanya senyum karena memang karakternya begitu. Sebelum ada apa-apa, beliau tidak cerita dan tergesa-gesa, tetap fokus pada perusahaan sebelum diangkat jadi Dirut Pertamina," tandasnya.
Sekadar informasi, Dwi telah menjabat sebagai Dirut PT Semen Gresik Tbk sejak 2005 dan diangkat kembali di periode berikutnya, di mana Semen Gresik kemudian bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia pada 2013.
(rna)