Inflasi Papua Barat November Lebih Rendah dari Nasional
A
A
A
MANOKWARI - Bank Indonesia mencatat, pada November 2014, inflasi Papua Barat cukup baik yakni berada di angka 0,08% mtm dan 5,51% yoy atau lebih rendah dari laju inflasi nasional yang mencapai 1,50% mtm dan 6,23% yoy.
Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo menuturkan, dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa direndam dengan deflasi pada kelompok bahan makanan, terutama pada sub kelompok ikan segar dan ikan diawetkan.
Lebih lanjut Agus mengungkap, selain mengendalikan inflasi, Indonesia juga harus bisa mengendalikan transaksi berjalan dan menjadikan pasar uang di Indonesia lebih aktif dan lebih besar.
"Untuk itu, kita perlu lakukan pasar uang di Indonesia agar lebih dalam, besar, dan likuid. Ini karena, pendalaman pasar uang bisa membuat stabilitas tukar uang lebih stabil," papar dia di Manokwari, Papua barat akhir pekan lalu.
Pertumbuhan ekonomi papua barat dalam dua kuartal terakhir mampu mencapai 7,9% dan 6,4% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,1% pada kuartal II dan 5% pada kuartal III.
Menurut dia, walaupun mengalami perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, rata-rata pertumbuhan ekonomi di provinsi Papua Barat selalu berada di atas pencapaian.
Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo menuturkan, dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa direndam dengan deflasi pada kelompok bahan makanan, terutama pada sub kelompok ikan segar dan ikan diawetkan.
Lebih lanjut Agus mengungkap, selain mengendalikan inflasi, Indonesia juga harus bisa mengendalikan transaksi berjalan dan menjadikan pasar uang di Indonesia lebih aktif dan lebih besar.
"Untuk itu, kita perlu lakukan pasar uang di Indonesia agar lebih dalam, besar, dan likuid. Ini karena, pendalaman pasar uang bisa membuat stabilitas tukar uang lebih stabil," papar dia di Manokwari, Papua barat akhir pekan lalu.
Pertumbuhan ekonomi papua barat dalam dua kuartal terakhir mampu mencapai 7,9% dan 6,4% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,1% pada kuartal II dan 5% pada kuartal III.
Menurut dia, walaupun mengalami perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, rata-rata pertumbuhan ekonomi di provinsi Papua Barat selalu berada di atas pencapaian.
(gpr)