Emas Menguat Dipicu Terkoreksinya Saham dan USD
A
A
A
SINGAPURA - Harga emas global menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam pekan karena terkoreksinya dolar Amerika Serikat (USD) dan pasar saham global, sehingga mendorong permintaan untuk emas.
Hal ini juga didukung meningkatnya kepemilikan aset SPDR Gold Trust ke level tertinggi dalam satu bulan.
Kepemilikan aset di SPDR Gold Trust naik menjadi 724,8 metrik ton, terbesar sejak 10 November 2014. Jumlah aset tersebut sepanjang tahun ini turun 9,2% karena daya tarik emas di mata investor berkurang setelah Fed mengakhiri program pembelian obligasi.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD1.231,41 per ons, dan diperdagangkan di USD1.229,79 pada pukul 08.54 pagi di Singapura.
Pada 9 Desember lalu, emas berada pada level tertinggi sejak 23 Oktober menjadi USD1.238,32, namun kemarin terkoreksi karena anjloknya harga minyak yang memicu kekhawatiran deflasi.
Harga minyak mentah di New York dan London telah jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir dan lebih dari 40% dari posisi tertinggi di tahun ini pada Juni lalu, sehingga berimbas pada anjloknya saham sektor energi.
Sementara USD juga jatuh untuk hari keempat, kemerosotan terpanjang sejak Juli menjelang pertemuan Federal Reserve (the Fed) pada pekan depan untuk membahas waktu kenaikan suku bunga pertama sejak 2006.
"Penurunan di pasar saham telah meningkatkan risk aversion, yang mendorong harga logam mulia," kata analis Nanhua Futures Co Xia Yingying seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, emas harus bersaing dengan harga minyak yang lebih rendah. Namun, yang menjadi hambatan terbesar terhadap kenaikan harga emas adalah menguatnya USD karena investor menunggu langkah lanjutan dari the Fed.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari naik 0,2% menjadi USD1.231,30 per ons setelah pada 9 Desember turun dari level tertinggi enam pekan.
Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD17,1269 per ons setelah kemarin naik ke USD17,3205, harga tertinggi sejak 29 Oktober 2014.
Spot platinum naik 0,6% menjadi USD1.248,75 per ons, sedangkan paladium naik 0,4% menjadi USD817,50 setelah kemarin naik ke USD822,25 per ons, level tertinggi sejak 24 September 2014.
Hal ini juga didukung meningkatnya kepemilikan aset SPDR Gold Trust ke level tertinggi dalam satu bulan.
Kepemilikan aset di SPDR Gold Trust naik menjadi 724,8 metrik ton, terbesar sejak 10 November 2014. Jumlah aset tersebut sepanjang tahun ini turun 9,2% karena daya tarik emas di mata investor berkurang setelah Fed mengakhiri program pembelian obligasi.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD1.231,41 per ons, dan diperdagangkan di USD1.229,79 pada pukul 08.54 pagi di Singapura.
Pada 9 Desember lalu, emas berada pada level tertinggi sejak 23 Oktober menjadi USD1.238,32, namun kemarin terkoreksi karena anjloknya harga minyak yang memicu kekhawatiran deflasi.
Harga minyak mentah di New York dan London telah jatuh ke posisi terendah dalam lima tahun terakhir dan lebih dari 40% dari posisi tertinggi di tahun ini pada Juni lalu, sehingga berimbas pada anjloknya saham sektor energi.
Sementara USD juga jatuh untuk hari keempat, kemerosotan terpanjang sejak Juli menjelang pertemuan Federal Reserve (the Fed) pada pekan depan untuk membahas waktu kenaikan suku bunga pertama sejak 2006.
"Penurunan di pasar saham telah meningkatkan risk aversion, yang mendorong harga logam mulia," kata analis Nanhua Futures Co Xia Yingying seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (11/12/2014).
Menurut dia, emas harus bersaing dengan harga minyak yang lebih rendah. Namun, yang menjadi hambatan terbesar terhadap kenaikan harga emas adalah menguatnya USD karena investor menunggu langkah lanjutan dari the Fed.
Emas di Comex New York untuk pengiriman Februari naik 0,2% menjadi USD1.231,30 per ons setelah pada 9 Desember turun dari level tertinggi enam pekan.
Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0,4% menjadi USD17,1269 per ons setelah kemarin naik ke USD17,3205, harga tertinggi sejak 29 Oktober 2014.
Spot platinum naik 0,6% menjadi USD1.248,75 per ons, sedangkan paladium naik 0,4% menjadi USD817,50 setelah kemarin naik ke USD822,25 per ons, level tertinggi sejak 24 September 2014.
(rna)