Bahlil Klaim Didukung 19 Daerah
A
A
A
JAKARTA - Perebutan kursi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2018 kian ketat.
Masing-masing kandidat mengklaim dan menawarkan program-programnya untuk membawa kemajuan Hipmi tiga tahun ke depan. Bahlil Lahadalia misalnya, pengusaha sukses asal Papua ini mengklaim telah mengantongi dukungan dari 19 daerah. Ke-19 daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
“Izinkan saya, anak kampung dari Papua, melengkapi cita-cita awal para senior Hipmi mengajukan diri menjadi calon ketua umum (caketum) Hipmi yang berasal dari wilayah timur Indonesia,” ujar Bahlil ketika mendeklarasikan dirinya sebagai calon orang nomor satu Hipmi di Jakarta, Senin malam (15/12) lalu.
Diketahui, Bahlil yang kini berusia 36 tahun ini mengawali usahanya dari jualan kue dan sopir angkot. Kini, CEO Rifa Capital ini berhasil membangun ratusan infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Dia berharap kesuksesannya membangun Papua itu dapat menular ke seluruh kader Hipmi. Apalagi, kader Hipmi saat ini memiliki latar belakang yang lebih baik dibanding dirinya yang hanya anak seorang kuli dan tukang cuci.
“Hipmi sebelumnya sudah dipimpin oleh kader dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Tapi belum ada yang dari Papua dan Maluku,” tutur pria yang sudah berorganisasi di Hipmi selama 10 tahun itu. Kesempatan yang sama Ketua Umum BPD Hipmi Riau Ahmi Saptari menilai Bahlil selaku mantan ketua umum BPD tentunya dapat memahami kebutuhan daerah.
“Beliau pengusaha dari bawah dan saya yakin dia dapat memberikan terobosan serta membawa Hipmi menjadi lebih baik,” kata Saptari. Ketua Umum BPD Hipmi Bengkulu Dinmar Najamudin meyakini BPD Hipmi se-Sumatera akan solid memberikan dukungan untuk Bahlil.
“Saya yakin Sumatera akan solid ke Bahlil,” kata Najamudin. Sementara itu caketum Hipmi lainnya, Andhika Anindyaguna atau yang akrab disapa Bagoes, punya pengalaman tak kalah panjang di Hipmi. Bergabung di Hipmi sejak usia 23 tahun, pria kelahiran 7 Desember 1980 itu punya pengalaman jatuh-bangun dalam berbisnis, sebelum akhirnya bisa membesarkan perusahaannya yaitu PT Sugih Energy Tbk.
“Dia contoh anak muda yang bisa membawa perusahaannya hingga ke level perusahaan terbuka. Ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk punya perusahaan sendiri dan dengan usaha sendiri bisa sampai level perusahaan terbuka,” ujar salah seorang tim sukses Bagoes, Ardantya Syahreza, saat ditemui di studio SINDO TV di Jakarta, kemarin.
Menurut Ardantya, sebagai caketum Hipmi, Bagoes berkeinginan menjadikan Hipmi sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan yang lebih efektif. Selain itu, Bagoes mengharapkan sinergi yang lebih baik di kalangan Hipmi di semua daerah, termasuk dalam menggarap ide dan usaha bersama.
“Jadi misalnya pengusaha muda di Jakarta bisa bikin bisnis sama anak di Maluku, atau mungkin Bali dengan Sulawesi Selatan. Kita tumbuhkan hobi berkolaborasi,” tukas. Ardantya menambahkan, Hipmi harus berperan sebagai inkubator bisnis bagi pengusaha muda dan pemula. Dengan modal pengetahuan, motivasi, ide bisnis, dan pengalaman berbisnis, pengusaha muda diharapkan bisa lebih percaya diri dan berani.
Pada akhirnya, yang bersangkutan lebih berani menyuarakan saran dan kritik pada pemerintah. “Walau bagaimanapun, pemerintah perlu input dari anak-anak muda. Kita ingin mendorong pengusaha muda supaya aktif beropini di pemerintahan,” tandasnya.
Inda susanti
Masing-masing kandidat mengklaim dan menawarkan program-programnya untuk membawa kemajuan Hipmi tiga tahun ke depan. Bahlil Lahadalia misalnya, pengusaha sukses asal Papua ini mengklaim telah mengantongi dukungan dari 19 daerah. Ke-19 daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
“Izinkan saya, anak kampung dari Papua, melengkapi cita-cita awal para senior Hipmi mengajukan diri menjadi calon ketua umum (caketum) Hipmi yang berasal dari wilayah timur Indonesia,” ujar Bahlil ketika mendeklarasikan dirinya sebagai calon orang nomor satu Hipmi di Jakarta, Senin malam (15/12) lalu.
Diketahui, Bahlil yang kini berusia 36 tahun ini mengawali usahanya dari jualan kue dan sopir angkot. Kini, CEO Rifa Capital ini berhasil membangun ratusan infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Dia berharap kesuksesannya membangun Papua itu dapat menular ke seluruh kader Hipmi. Apalagi, kader Hipmi saat ini memiliki latar belakang yang lebih baik dibanding dirinya yang hanya anak seorang kuli dan tukang cuci.
“Hipmi sebelumnya sudah dipimpin oleh kader dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Tapi belum ada yang dari Papua dan Maluku,” tutur pria yang sudah berorganisasi di Hipmi selama 10 tahun itu. Kesempatan yang sama Ketua Umum BPD Hipmi Riau Ahmi Saptari menilai Bahlil selaku mantan ketua umum BPD tentunya dapat memahami kebutuhan daerah.
“Beliau pengusaha dari bawah dan saya yakin dia dapat memberikan terobosan serta membawa Hipmi menjadi lebih baik,” kata Saptari. Ketua Umum BPD Hipmi Bengkulu Dinmar Najamudin meyakini BPD Hipmi se-Sumatera akan solid memberikan dukungan untuk Bahlil.
“Saya yakin Sumatera akan solid ke Bahlil,” kata Najamudin. Sementara itu caketum Hipmi lainnya, Andhika Anindyaguna atau yang akrab disapa Bagoes, punya pengalaman tak kalah panjang di Hipmi. Bergabung di Hipmi sejak usia 23 tahun, pria kelahiran 7 Desember 1980 itu punya pengalaman jatuh-bangun dalam berbisnis, sebelum akhirnya bisa membesarkan perusahaannya yaitu PT Sugih Energy Tbk.
“Dia contoh anak muda yang bisa membawa perusahaannya hingga ke level perusahaan terbuka. Ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk punya perusahaan sendiri dan dengan usaha sendiri bisa sampai level perusahaan terbuka,” ujar salah seorang tim sukses Bagoes, Ardantya Syahreza, saat ditemui di studio SINDO TV di Jakarta, kemarin.
Menurut Ardantya, sebagai caketum Hipmi, Bagoes berkeinginan menjadikan Hipmi sebagai wadah pembelajaran kewirausahaan yang lebih efektif. Selain itu, Bagoes mengharapkan sinergi yang lebih baik di kalangan Hipmi di semua daerah, termasuk dalam menggarap ide dan usaha bersama.
“Jadi misalnya pengusaha muda di Jakarta bisa bikin bisnis sama anak di Maluku, atau mungkin Bali dengan Sulawesi Selatan. Kita tumbuhkan hobi berkolaborasi,” tukas. Ardantya menambahkan, Hipmi harus berperan sebagai inkubator bisnis bagi pengusaha muda dan pemula. Dengan modal pengetahuan, motivasi, ide bisnis, dan pengalaman berbisnis, pengusaha muda diharapkan bisa lebih percaya diri dan berani.
Pada akhirnya, yang bersangkutan lebih berani menyuarakan saran dan kritik pada pemerintah. “Walau bagaimanapun, pemerintah perlu input dari anak-anak muda. Kita ingin mendorong pengusaha muda supaya aktif beropini di pemerintahan,” tandasnya.
Inda susanti
(ars)