Tim Reformasi Migas Baru Tahu Sistem Kerja Petral
A
A
A
JAKARTA - Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengaku baru mengetahui sistem kerja PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).
Bahkan, dia mengaku baru mengetahui bahwa selama ini Petral juga menyewa blending facility di Singapura, demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya juga baru tahu. Mereka mem-blend Ron 92 untuk menghasilkan Ron 88. Tapi peranan dia sebagai trader, saya enggak tahu ada yang missing di publik, ternyata Petral juga sebagai trading agent. Kita enggak tahu selama ini," katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Sementara, mengenai harga pokok produksi (HPP) dan biaya produksi BBM, Faisal mengungkapkan bahwa hal tersebut diatur dalam formula yang telah ditentukan.
"Itu ada formula harga pokok BBM, Ron 88. Tapi ada semua dalam aturan, sudah jelas aturannya," terang dia.
Faisal mengatakan, tim baru mengetahui bahwa sejak 2012, dari tahun ke tahun pengadaan minyak itu berasal dari National Oil Company (NOC).
"Ditunjukan oleh Petral, dari tahun ke tahun pengadaan minyak itu dari NOC. Tapi saya enggak puas, saya minta dijelaskan apakah NOC-nya yang betul-betul memasok atau trader yang memasok. Karena NOC itu tidak selalu memiliki stok," pungkas dia.
(Baca: Rapat dengan Petral, Faisal Cs Hanya Butuh Klarifikasi)
Bahkan, dia mengaku baru mengetahui bahwa selama ini Petral juga menyewa blending facility di Singapura, demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya juga baru tahu. Mereka mem-blend Ron 92 untuk menghasilkan Ron 88. Tapi peranan dia sebagai trader, saya enggak tahu ada yang missing di publik, ternyata Petral juga sebagai trading agent. Kita enggak tahu selama ini," katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Sementara, mengenai harga pokok produksi (HPP) dan biaya produksi BBM, Faisal mengungkapkan bahwa hal tersebut diatur dalam formula yang telah ditentukan.
"Itu ada formula harga pokok BBM, Ron 88. Tapi ada semua dalam aturan, sudah jelas aturannya," terang dia.
Faisal mengatakan, tim baru mengetahui bahwa sejak 2012, dari tahun ke tahun pengadaan minyak itu berasal dari National Oil Company (NOC).
"Ditunjukan oleh Petral, dari tahun ke tahun pengadaan minyak itu dari NOC. Tapi saya enggak puas, saya minta dijelaskan apakah NOC-nya yang betul-betul memasok atau trader yang memasok. Karena NOC itu tidak selalu memiliki stok," pungkas dia.
(Baca: Rapat dengan Petral, Faisal Cs Hanya Butuh Klarifikasi)
(izz)