Nielsen: Pengguna Jasa Perbankan Masih Rendah
A
A
A
JAKARTA - Direktur Industri Perbankan dan Jasa Finansial Nielsen Dena Firmayuansyah menuturkan, bahwa keinginan pasar menggunakan jasa perbankan masih rendah.
Menurut dia, rendahnya usaha perbankan untuk melakukan promosi ke market merupakan alasan minimnya pengguna jasa perbankan.
Selama ini, value yang ditawarkan perbankan belum diserap maksimal oleh pasar, sehingga sulit menjaring nasabah.
"Saat ini penetrasi perbankan meningkat dengan kecepatan sangat lambat dari 15,9% pada 2010 menjadi 21,0% pada 2014. Sementara, tiga tahun terakhir masih jalan di tempat," jelasnya di kantor The Nielsen Company Indonesia, Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Survei Nielsen pada awal kuartal IV/2014, melibatkan 1.900 responden melalui face to face interview, menemukan bahwa Jumlah bank per nasabah masih kecil, yakni rata-rata 1,4 bank/nasabah.
Selain itu, lanjut dia, penetrasi perbankan yang dilakukan selama ini tidak memiliki intensifikasi. Di mana produk-produk konvensional masih mendominasi, seperti saving account dan ATM.
Sementara fasilitas perbankan lain seperti debit cart, credit, dan loan masih sepi pengguna.
"Sebab itu, bank harus memperkuat brand promise terutama untuk meningkatkan awareness dan perception nasabah," tutupnya.
Menurut dia, rendahnya usaha perbankan untuk melakukan promosi ke market merupakan alasan minimnya pengguna jasa perbankan.
Selama ini, value yang ditawarkan perbankan belum diserap maksimal oleh pasar, sehingga sulit menjaring nasabah.
"Saat ini penetrasi perbankan meningkat dengan kecepatan sangat lambat dari 15,9% pada 2010 menjadi 21,0% pada 2014. Sementara, tiga tahun terakhir masih jalan di tempat," jelasnya di kantor The Nielsen Company Indonesia, Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Survei Nielsen pada awal kuartal IV/2014, melibatkan 1.900 responden melalui face to face interview, menemukan bahwa Jumlah bank per nasabah masih kecil, yakni rata-rata 1,4 bank/nasabah.
Selain itu, lanjut dia, penetrasi perbankan yang dilakukan selama ini tidak memiliki intensifikasi. Di mana produk-produk konvensional masih mendominasi, seperti saving account dan ATM.
Sementara fasilitas perbankan lain seperti debit cart, credit, dan loan masih sepi pengguna.
"Sebab itu, bank harus memperkuat brand promise terutama untuk meningkatkan awareness dan perception nasabah," tutupnya.
(izz)