Indonesia Harus Jadi Leader Ekonomi Kreatif di ASEAN

Selasa, 23 Desember 2014 - 23:45 WIB
Indonesia Harus Jadi Leader Ekonomi Kreatif di ASEAN
Indonesia Harus Jadi Leader Ekonomi Kreatif di ASEAN
A A A
JAKARTA - Sebagai negara dengan sumber daya manusia, kekayaan warisan budaya dan lingkungan alam yang besar, Indonesia seharusnya menjadi leader di ASEAN dalam bidang ekonomi kreatif.

Apalagi sebagai negara terbesar di ASEAN, baik dilihat dari sisi jumlah penduduk, luas wilayah dan PDB, Indonesia akan menjadi target utama negara-negara ASEAN.

“Jangan sampai negara besar ini hanya jadi penonton. Saya akan mendesak DPR dan pemerintah untuk memprioritaskan RUU Ekonomi Kreatif untuk dibahas pada masa persidangan 2015, sehingga di tahun yang sama bisa disahkan menjadi undang-undang," ujar Wakil Ketua Komite III DPD, Fahira Idris dalam siaran persnya yang dilansir Sindonews, Selasa (23/12/2014).

"Harusnya ini tugas parlemen periode lalu. Jadi, saat MEA diterapkan kita sudah ada undang-undang yang melindungi pekerja kreatif kita,” tegas Fahira.

Setelah pertanian, industri dan informasi, perkembangan ekonomi akan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif. Untuk Indonesia, ekonomi kreatif dipandang sebagai solusi kemajuan ekonomi bangsa yang selama ini masih bergantung pada eksploitasi sumber daya alam.

Di Indonesia sendiri dalam rencana strategis pengembangan ekonomi kreatif pada 2012-2014, telah ditetapkan sembilan sektor industri kreatif.
  • Desain (desain komunikasi visual, desain produk, desain kemasan, desain grafis, dan desain industri)
  • Arsitektur (arsitektur bangunan, lansekap, interior, dan arsitektur kota)
  • Media konten (permainan interaktif, periklanan, audio dan video)
  • Tulisan fiksi dan nonfiksi
  • Animasi dan komik, web dan mobile)
  • Fashion (busana, alas kaki, dan aksesoris)
  • Perfilman (film layar lebar, film iklan, film animasi, video, dan film TV);
  • Seni pertunjukan (tari, sastra, teater, dan musik)
  • Seni rupa (seni instalasi, seni keramik, kriya, seni patung)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5241 seconds (0.1#10.140)