Quant Kapital Target Dana Kelolaan Rp200 M
A
A
A
JAKARTA - PT Quant Kapital Investama menargetkan dana kelolaan reksa dana pada tahun depan sebesar Rp200 miliar.
Vice President Investment PT Quant Kapital Investama Hans Kwee mengatakan, perusahaan tiap bulan menargetkan dana kelolaan reksa dana sebesar Rp10 miliar-Rp15 miliar.
"Untuk bulan depan kita menargetkan dana kelola masuk Rp25 miliar. Sedangkan sampai akhir tahun depan sebesar Rp200 miliar, dengan target per bulan sekitar Rp10 miliar-Rp15 miliar," kata dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan meluncurkan sejumlah produk reksa dana baru seperti saham dan terproteksi karena tingginya permintaan pasar terhadap produks tersebut.
"Kita tahun depan masih fokus di reksa dana saham. Tetapi mungkin pada pertengahan tahun akan ada produk baru berupa proteksi juga menargetkan ada produk reksa dana lainnya pada tahun depan," ujar dia.
Dia menjelaskan, kondisi pasar saham maupun reksa dana pada tahun depan akan dipengaruhi ekonomi global, terutama Amerika Serikat (AS), yang akan menaikkan suku bunganya (Fed rate).
"Sentimen kita cukup fokus pada kebijakan normalisasi suku bunga The Fed berdampak kepada capital inflow terhadap pasar Indonesia," pungkasnya.
Vice President Investment PT Quant Kapital Investama Hans Kwee mengatakan, perusahaan tiap bulan menargetkan dana kelolaan reksa dana sebesar Rp10 miliar-Rp15 miliar.
"Untuk bulan depan kita menargetkan dana kelola masuk Rp25 miliar. Sedangkan sampai akhir tahun depan sebesar Rp200 miliar, dengan target per bulan sekitar Rp10 miliar-Rp15 miliar," kata dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan meluncurkan sejumlah produk reksa dana baru seperti saham dan terproteksi karena tingginya permintaan pasar terhadap produks tersebut.
"Kita tahun depan masih fokus di reksa dana saham. Tetapi mungkin pada pertengahan tahun akan ada produk baru berupa proteksi juga menargetkan ada produk reksa dana lainnya pada tahun depan," ujar dia.
Dia menjelaskan, kondisi pasar saham maupun reksa dana pada tahun depan akan dipengaruhi ekonomi global, terutama Amerika Serikat (AS), yang akan menaikkan suku bunganya (Fed rate).
"Sentimen kita cukup fokus pada kebijakan normalisasi suku bunga The Fed berdampak kepada capital inflow terhadap pasar Indonesia," pungkasnya.
(rna)