Harga Minyak Dunia Naik
A
A
A
SEOUL -
Harga minyak dunia naik, spekulasi pemangkasan kerugian pada pekan ke enam sebagai slide tahunan terbesar sejak krisis keuangan global 2008 dianggap terlalu berlebihan.
Kontrak berjangka (futures) naik 3,5%, membawa pekan ini turun menjadi 0,8%.
Sementara stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia turun 1,8 juta barel pada pekan lalu. Kondisi ini berbeda dengan survei dari analis Bloomberg, yang memproyeksikan kenaikan 900 ribu barel.
Harga minyak mendekati level terendah dalam lima tahun, setelah merosot 46% di 2014.
OPEC dipompa di atas kuota pada Desember bahkan sebagai output AS diperluas ke tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga dekade.
"Jika kita melihat beberapa tanggapan sisi penawaran, atau bahkan jika mereka diantisipasi selama kuartal pertama tahun ini, kita mungkin menemukan minyak yang sebenarnya bisa dipercaya," ujar Michael McCarthy, ahli strategi utama di CMC Market Sydney, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (2/1/2015).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik USD1,84 menjadi USD55,11 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di USD54,28 pada pukul 9.21 waktu Singapura.
Sementara pada 31 Desember 2014, kontrak turun 85 sen menjadi USD53,27, dengan total volume sekitar 34% di atas rata-rata 100 hari.
Minyak mentah brent untuk pengiriman Februari naik USD1,21 atau 2,1% ke level USD58,54 per barel di London berbasis ICE Futeres Europe Exchange.
Harga minyak dunia naik, spekulasi pemangkasan kerugian pada pekan ke enam sebagai slide tahunan terbesar sejak krisis keuangan global 2008 dianggap terlalu berlebihan.
Kontrak berjangka (futures) naik 3,5%, membawa pekan ini turun menjadi 0,8%.
Sementara stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia turun 1,8 juta barel pada pekan lalu. Kondisi ini berbeda dengan survei dari analis Bloomberg, yang memproyeksikan kenaikan 900 ribu barel.
Harga minyak mendekati level terendah dalam lima tahun, setelah merosot 46% di 2014.
OPEC dipompa di atas kuota pada Desember bahkan sebagai output AS diperluas ke tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga dekade.
"Jika kita melihat beberapa tanggapan sisi penawaran, atau bahkan jika mereka diantisipasi selama kuartal pertama tahun ini, kita mungkin menemukan minyak yang sebenarnya bisa dipercaya," ujar Michael McCarthy, ahli strategi utama di CMC Market Sydney, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (2/1/2015).
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik USD1,84 menjadi USD55,11 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di USD54,28 pada pukul 9.21 waktu Singapura.
Sementara pada 31 Desember 2014, kontrak turun 85 sen menjadi USD53,27, dengan total volume sekitar 34% di atas rata-rata 100 hari.
Minyak mentah brent untuk pengiriman Februari naik USD1,21 atau 2,1% ke level USD58,54 per barel di London berbasis ICE Futeres Europe Exchange.
(izz)