18 Sektor Industri Dapat Insentif

Kamis, 08 Januari 2015 - 10:36 WIB
18 Sektor Industri Dapat...
18 Sektor Industri Dapat Insentif
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun ini memberi insentif berupa bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) bagi 18 sektor industri. Pemerintah menyiapkan anggaran Rp579,38 miliar untuk insentif ini.

“Itu adalah cara untuk memberi insentif pada beberapa industri yang membutuhkan bahan baku atau material yang masih diimpor. Tapi kalau menurut tarifnya, masih terkena padahal ini spesifik,” ujar Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro di Jakarta kemarin.

Kemenkeu telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/ PMK.011/2014 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Sektor Industri Tertentu Tahun Anggaran 2015. Dalam PMK tersebut BMDTP diberikan pada sektor industri tertentu.

Pemerintah memberikan alokasi terbesar anggaran BMDTP untuk sektor industri pembuatan kemasan plastik, plastik lembaran, biaxially oriented propylene film, cast poly propylene film, karung plastik, palet plastik, botol dan jerigen plastik, terpal plastik, geotekstil, serta barang dan atau perabot rumah tangga dari plastik. Alokasi anggaran pada sektor tersebut senilai Rp209 miliar.

Sektor selanjutnya yang diberikan alokasi anggaran BMDTP terbesar adalah sektor pembuatan komponen kendaraanbermotorsenilaiRp109,4 miliar, disusul sektor pembuatan karpet, permadani, sajadah, kain jok, dan atau PV/PVC artificial senilai Rp75 miliar. Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Andin Hadianto mengatakan, sektor industri yang diberikan insentif masih banyak yang sama dengan tahun sebelumnya. Sementara sektor galangan kapal, belum memungkinkan untuk diberikan fasilitas BMDPT tahun ini.

“Jadi kapal itu ada beberapa insentifnya, mulai dari yang BBM-nya, antara tarif dari bea masuknya belum dimungkinkan pakai BMDPT,” kata Andin. Meski sudah disiapkan insentif, tiap tahun penyerapan anggaran BMDPT belum optimal. Pasalnya, di level teknis baru diselesaikan pada pertengahan tahun.

“Sekarang semuanya sudah diselesaikan di awal tahun ini. Jadi, mudah-mudahan dari Januari sudah bisa dieksekusi. Semua jadi lebih awal sudah bisa diekspor karena baru keluar,” tambahnya. Sementara, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, tahun ini pemerintah menginginkan penyerapan anggaran BMDPT terserap optimal dengan penyelesaian dokumen proposal yang dipercepat di awal tahun.

Dengan percepatan proposal tersebut, DIPA segera bisa ditetapkan. “Administrasinya tidak susah. Cuma kelemahan selama ini proposal suka telat, itu saja sebenarnya masalahnya,” kata Askolani. Dalam PMK tersebut, barang dan bahan yang diberikan BMDTP adalah barang jadi, barang setengah jadi, dan atau bahan baku termasuk suku cadang dan komponen yang diolah, dirakit, atau dipasang untuk menghasilkan barang dan atau jasa.

Sektor industri yang diberikaninsentiftahuninilebih banyak ketimbang 2014. Tahun lalu pemerintah hanya memberi BMDPT pada 16 sektor industri. Sektor tambahan yang diberikan insentif tersebut adalah pembuatan sepeda dan pembuatan dikalsinasi kokas. Sektorlainnya yangdiberikan insentif adalah pembuatan resin berupa alkyd resin, unsaturated polyester resin, amino resin, emulsi resin, pigment phtalate, solution acrylic/ synthetic latex, latex synthetic resin dispersion, plasticizer formaldehyde dan formaldehyde resin .

Selanjutnya, sektor pembuatan alat tulis berupa pulpen dan casing crayon . Pemerintah juga memberi insentif pembuatan bagian tertentu alat besar dan atau perakitan alat besar, pembuatan peralatan rumah sakit, pembuatan turbin uap pembangkit tenaga listrik.

Selain itu juga pembuatanalat dan mesin pertanian, pembuatan komponen dan atau produk elektronika, pembuatan kabel serat optik, pembuatan smart card berupa kartu plastik, kartu plastik sekuriti, kartu elektronik dan kartu telepon selular, pembuatan peralatan telekomunikasi, pembuatan dan atau perbaikan kapal, pembuatan pakan ternak, dan pembuatan kemasan infus.

Ria martati
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0678 seconds (0.1#10.140)