Minyak Global Melonjak Pasca Wafatnya Raja Saudi
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah melonjak setelah Raja Abdullah dari Arab Saudi wafat. Arab Saudi merupakan produsen minyak terbesar di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Kontrak berjangka (futures) naik 3,1% di New York dan 2,6% di London setelah Saudi Press Agency mengumumkan meninggalnya raja yang telah memerintah Saudi selama hampir satu dekade tersebut. Sementara putra mahkota, Salman bin Abdulaziz akan menggantikannya sebagai raja.
Arab Saudi sebagai eksportir terbesar minyak mentah dunia telah memimpin keputusan OPEC untuk mempertahankan kuota produksi pada pertemuan di Wina, November tahun lalu. Keputusan tersebut memperburuk banjirnya pasokan global, sehingga mendorong harga minyak makin murah.
"Wafatnya Raja Abdullah akan meningkatkan ketidakpastian dan volatilitas harga minyak dalam waktu dekat," kata analis di Sanford C. Bernstein & Co Neil Beveridge seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (23/1/2015).
Dia berharap, sepeninggalnya Raja Abdullah, Arab Saudi tidak akan melakukan perubahan kebijakan dalam waktu dekat, namun kejadian ini akan memberikan tantangan bagi Arab Saudi.
Minyak turun hampir 50% sepanjang tahun lalu karena Amerika Serikat (AS) memproduksi minyak pada tingkat tercepat dalam lebih dari tiga dekade dan OPEC menolak memangkas produksi.
Administrasi Informasi Energi melaporkan, stok minyak mentah di AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia, naik 10,1 juta barel pada 16 Januari 2015. Itu merupakan peningkatan volume terbesar sejak Maret 2001.
Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,45 ke USD47,76 per barel dan berada di USD47,08 pada pukul 12.44 siang waktu Sydney dari sebelumnya di harga USD46,31.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di atas rata-rata 100 hari. Harga minyak WTI telah turun 3,3% sepanjang pekan ini.
Sementara minyak mentah Brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,28 ke USD49,80 per barel. Minyak mentah patokan Eropa ini terhdap WTI diperdagangkan sebesar USD2,22 dibandingkan pada 16 Januari sebesar USD1,04.
Kontrak berjangka (futures) naik 3,1% di New York dan 2,6% di London setelah Saudi Press Agency mengumumkan meninggalnya raja yang telah memerintah Saudi selama hampir satu dekade tersebut. Sementara putra mahkota, Salman bin Abdulaziz akan menggantikannya sebagai raja.
Arab Saudi sebagai eksportir terbesar minyak mentah dunia telah memimpin keputusan OPEC untuk mempertahankan kuota produksi pada pertemuan di Wina, November tahun lalu. Keputusan tersebut memperburuk banjirnya pasokan global, sehingga mendorong harga minyak makin murah.
"Wafatnya Raja Abdullah akan meningkatkan ketidakpastian dan volatilitas harga minyak dalam waktu dekat," kata analis di Sanford C. Bernstein & Co Neil Beveridge seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (23/1/2015).
Dia berharap, sepeninggalnya Raja Abdullah, Arab Saudi tidak akan melakukan perubahan kebijakan dalam waktu dekat, namun kejadian ini akan memberikan tantangan bagi Arab Saudi.
Minyak turun hampir 50% sepanjang tahun lalu karena Amerika Serikat (AS) memproduksi minyak pada tingkat tercepat dalam lebih dari tiga dekade dan OPEC menolak memangkas produksi.
Administrasi Informasi Energi melaporkan, stok minyak mentah di AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia, naik 10,1 juta barel pada 16 Januari 2015. Itu merupakan peningkatan volume terbesar sejak Maret 2001.
Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,45 ke USD47,76 per barel dan berada di USD47,08 pada pukul 12.44 siang waktu Sydney dari sebelumnya di harga USD46,31.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di atas rata-rata 100 hari. Harga minyak WTI telah turun 3,3% sepanjang pekan ini.
Sementara minyak mentah Brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik USD1,28 ke USD49,80 per barel. Minyak mentah patokan Eropa ini terhdap WTI diperdagangkan sebesar USD2,22 dibandingkan pada 16 Januari sebesar USD1,04.
(rna)