Negara Hanya Mampu Produksi 48% Kebutuhan BBM Publik
A
A
A
JAKARTA - Vice President Strategic Planning, Business Development, and Operation Risk Direktorat Pengolahan Pertamina Achmad Fathoni Mahmud mengatakan, ketahanan energi Indonesia dalam menyuplai bahan bakar minyak (BBM) ke publik masih jauh dari harapan.
Menurut dia, negara hanya mampu memproduksi kebutuhan BBM bagi publik sebesar 48%.
"BBM ini terdiri dari mogas, diesel, kerosine dan hanya memasok 48% dari total kebutuhan. Sementara sisanya ini diperoleh melalui impor," kata dia di Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Persentase itu, kata dia berdasarkan survei statistik pada 2013. Menurut dia, jika tidak dilakukan tindakan dalam memperbesar porsi peran domestik dalam menyuplai kebutuhan BBM, maka persentase ini akan terus menyusut.
"Kalau tidak melakukan apapun maka peran domestik untuk menyuplai BBM ke masyarakat hanya sebesar 38%," tuturnya.
Dibanding Vietnam, menurut dia, Indonesia masih bisa bersaing dan mandiri dalam menyuplai kebutuhan BBM. Pasalnya, Vietnam menjadi salah satu negara yang cukup bergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan BBM.
"Vietnam lebih parah dari Indonesia. Dia impor BBM lebih banyak dari kita," ucapnya.
Namun demikian, jika dibanding dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Australia, Indonesia masih tertinggal dalam hal kemandirian energi untuk mencukupi kebutuhan BBM.
Menurut dia, negara hanya mampu memproduksi kebutuhan BBM bagi publik sebesar 48%.
"BBM ini terdiri dari mogas, diesel, kerosine dan hanya memasok 48% dari total kebutuhan. Sementara sisanya ini diperoleh melalui impor," kata dia di Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Persentase itu, kata dia berdasarkan survei statistik pada 2013. Menurut dia, jika tidak dilakukan tindakan dalam memperbesar porsi peran domestik dalam menyuplai kebutuhan BBM, maka persentase ini akan terus menyusut.
"Kalau tidak melakukan apapun maka peran domestik untuk menyuplai BBM ke masyarakat hanya sebesar 38%," tuturnya.
Dibanding Vietnam, menurut dia, Indonesia masih bisa bersaing dan mandiri dalam menyuplai kebutuhan BBM. Pasalnya, Vietnam menjadi salah satu negara yang cukup bergantung dengan negara lain dalam memenuhi kebutuhan BBM.
"Vietnam lebih parah dari Indonesia. Dia impor BBM lebih banyak dari kita," ucapnya.
Namun demikian, jika dibanding dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Australia, Indonesia masih tertinggal dalam hal kemandirian energi untuk mencukupi kebutuhan BBM.
(rna)