Stok AS Naik, Minyak Dekati Harga Terendah 6 Tahun
A
A
A
MELBOURNE - Minyak mentah diperdagangkan mendekati harga terendah dalam hampir enam tahun menjelang data pemerintah mengenai stok minyak mentah Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan naik ke rekor tertinggi.
Ini menambah tanda-tanda bahwa surplus global akan tetap bertahan. Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah jatuh 1% pada hari Senin.
Survei Bloomberg News sebelum laporan Energy Information Administration menunjukkan bahwa stok di AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia diperkirakan meningkat menjadi 402,1 miliar barel pekan lalu.
Volume tersebut naik 4,25 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Januari. Kenaikan volume minyak itu menjadi yang paling tinggi dalam catatan mingguan sejak Agustus 1982.
Sementara Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Abdalla El-Badri mengatakan, dunia mengalami kelebihan pasokan sekitar 1,5 juta barel per hari (bph).
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu di tengah laju tercepat produksi minyak mentah AS dalam lebih dari tiga dekade di tengah keputusan OPEC yang menolak mengurangi produksi.
Akibat hal itu, Presiden Goldman Sachs Group Inc Gary Cohn memperkirakan bahwa harga minyak bisa turun ke level USD30 per barel.
"Pasokan masih menjadi persoalan, kita perlu melakukan pemangkasan produksi," kata analis sumber daya di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (27/1/2015).
Menurut dia, harga minyak masih berpotensi mengalami koreksi dalam waktu dekat, sehingga untuk mencegah penurunan harga diperlukan pemangkasan produksi. Sementara jatuhnya harga tidak akan membuat permintaan mengalami pemulihan dengan cepat.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret berada di USD45,19 per barel pada pukul 12.28 siang waktu Sydney dari sebelumnya di USD45,15, penutupan terendah sejak Maret 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik 6 sen menjadi USD48,22 per barel dibanding hari sebelumnya USD48,16. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,06.
Ini menambah tanda-tanda bahwa surplus global akan tetap bertahan. Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah jatuh 1% pada hari Senin.
Survei Bloomberg News sebelum laporan Energy Information Administration menunjukkan bahwa stok di AS sebagai konsumen minyak terbesar dunia diperkirakan meningkat menjadi 402,1 miliar barel pekan lalu.
Volume tersebut naik 4,25 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Januari. Kenaikan volume minyak itu menjadi yang paling tinggi dalam catatan mingguan sejak Agustus 1982.
Sementara Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Abdalla El-Badri mengatakan, dunia mengalami kelebihan pasokan sekitar 1,5 juta barel per hari (bph).
Minyak merosot hampir 50% sepanjang tahun lalu di tengah laju tercepat produksi minyak mentah AS dalam lebih dari tiga dekade di tengah keputusan OPEC yang menolak mengurangi produksi.
Akibat hal itu, Presiden Goldman Sachs Group Inc Gary Cohn memperkirakan bahwa harga minyak bisa turun ke level USD30 per barel.
"Pasokan masih menjadi persoalan, kita perlu melakukan pemangkasan produksi," kata analis sumber daya di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (27/1/2015).
Menurut dia, harga minyak masih berpotensi mengalami koreksi dalam waktu dekat, sehingga untuk mencegah penurunan harga diperlukan pemangkasan produksi. Sementara jatuhnya harga tidak akan membuat permintaan mengalami pemulihan dengan cepat.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Maret berada di USD45,19 per barel pada pukul 12.28 siang waktu Sydney dari sebelumnya di USD45,15, penutupan terendah sejak Maret 2009. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 77% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak Brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Maret naik 6 sen menjadi USD48,22 per barel dibanding hari sebelumnya USD48,16. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD3,06.
(rna)