Neraca Perdagangan Indonesia 2014 Defisit Rp24 T
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia (NPI) sepanjang 2014 mengalami defisit sebesar USD1,89 miliar atau sekitar Rp24 triliun (kurs (Rp12.703/USD).
"NPI periode Januari-Desember 2014 secara yoy defisit USD1,89 miliar. Di mana migas defisit USD13,128 miliar, sementara non migas surplus USD11,241 miliar," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/1/2015).
Sementara, NPI pada Desember 2014 surplus USD186,8 juta, di mana ekspor mencapai USD14,62 miliar dan impor uSD14,43 miliar.
Jika dilihat secara bulanan, surplus ini disebabkan non migas lebih tinggi dari migas. Eskpor migas defisit USD1,036 miliar sedangkan non migas surplus USD1,223 miliar.
"Tetapi yang menarik, defisit 2014 secara akumulasi menurun tajam dibanding defisit pada Januari-Desember 2013. Ini menandakan ada pergeseran, dari ekspor migas menjadi migas, serta pembatasan impor non migas, seperti bahan baku dan konsumsi," pungkas Suryamin.
"NPI periode Januari-Desember 2014 secara yoy defisit USD1,89 miliar. Di mana migas defisit USD13,128 miliar, sementara non migas surplus USD11,241 miliar," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/1/2015).
Sementara, NPI pada Desember 2014 surplus USD186,8 juta, di mana ekspor mencapai USD14,62 miliar dan impor uSD14,43 miliar.
Jika dilihat secara bulanan, surplus ini disebabkan non migas lebih tinggi dari migas. Eskpor migas defisit USD1,036 miliar sedangkan non migas surplus USD1,223 miliar.
"Tetapi yang menarik, defisit 2014 secara akumulasi menurun tajam dibanding defisit pada Januari-Desember 2013. Ini menandakan ada pergeseran, dari ekspor migas menjadi migas, serta pembatasan impor non migas, seperti bahan baku dan konsumsi," pungkas Suryamin.
(izz)