Gunakan Kapal Sendiri, Pertamina Perkuat Kinerja

Selasa, 10 Februari 2015 - 10:58 WIB
Gunakan Kapal Sendiri, Pertamina Perkuat Kinerja
Gunakan Kapal Sendiri, Pertamina Perkuat Kinerja
A A A
JAKARTA - Langkah PT Pertamina (Persero) mengoptimalkan penggunaan kapal milik sendiri untuk pengangkutan kargo impor diapresiasi. Selain menimbulkan penghematan, penggunaan kapal sendiri juga diyakini memperkuat kinerja perseroan.

“Mengoptimalkan penggunaan kapal sendiri dengan sistem free on board sangat positif, menguntungkan dan memperkuat kinerja Pertamina,” kata Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, Pertamina memang harus lebih kreatif dalam melakukan terobosan bisnis di sektor hilir. Masih banyak peluang bisnis yang bisa digarap BUMN energi tersebut.

Dia mencontohkan penjualan pelumas untuk kendaraan bermotor di dalam negeri yang bisa menjadi ladang bisnis besar bagi Pertamina. “Paling tidak ada potensi pasar sebesar 500.000 kiloliter (kl) pelumas/tahun. Jika Pertamina menguasai 50%, ini bisa mendongkrak laba. Kuncinya Pertamina memang harus kreatif dan bekerja keras mencari peluang baru di sektor hilir,” ucapnya.

Terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pihaknya memang tengah menggencarkan program marketing and operation excellence sebagai respons dari situasi industri migas dunia yang sedang mengalami turbulensi akibat jatuhnya harga minyak mentah.

Salah satunya Pertamina melihat peluang penghematan dengan optimalisasi kapal-kapal milik yang didukung dengan kebijakan perubahan pola pembelian impor dari semula cost and freight menjadi free on board, baik untuk elpiji, minyak mentah, maupun bahan bakar minyak (BBM).

Ali mencontohkan, dengan pemanfaatan VLGC Pertamina Gas 2 untuk mengangkut elpiji dari Uni Emirat Arab, dihasilkan penghematan sebesar USD23 juta dalam setahun atau dari 11 perjalanan. Apabila VLGC Pertamina Gas 1 juga dimanfaatkan untuk hal yang sama, dapat dihasilkan penghematan sedikitnya dua kali lipatnya.

“Apabila nanti kapal milik pengangkutan minyak mentah atau BBM dioptimalkan untuk hal yang sama, potensi penghematannya apabila digabung dengan elpiji bisa di atas USD100 juta dalam setahun. Ini bahkan melampaui target awal untuk shipping excellence yang merupakan bagian dari program marketing and operation excellence yang semula ditargetkan dapat menghemat sekitar USD86 juta per tahun,” ungkap Ali.

Menurut Ali, semakin banyak kapal milik sendiri yang digunakan untuk mengangkut kargo impor sejalan dengan strategi menuju world class shipping. Artinya, kapal-kapal milik Pertamina mendapatkan standar dan klasifikasi internasional sehingga dapat berlayar ke pelabuhan mana saja di dunia seperti Pertamina Gas 1, Pertamina Gas 2, MT Gunung Geulis, MT Gamsunoro, dan MT Gamkonora.

Saat ini Pertamina mengoperasikan 64 kapal milik dari total sekitar 200-an kapal untuk mengangkut minyak mentah, BBM, dan elpiji. Manajemen Pertamina telah menargetkan untuk sedikitnya menguasai sekitar 90 unit kapal milik untuk mendukung efisiensi biaya pengangkutan sehingga menjadi lebih kompetitif.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6032 seconds (0.1#10.140)