Dividen Samsung Tahun Ini Lebih Kecil dari 2014
A
A
A
SEOUL - Samsung Electronics Co Ltd akan membayar dividen lebih kecil pada tahun ini dibandingkan 2014.
Sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan pada kantor berita Reuters kemarin. Sumber itu menjelaskan, peningkatan tajam pembayaran dividen tahun lalu karena kondisi luar biasa saat Samsung membantu upaya pemerintah meningkatkan ekonomi dan memperkuat nilai pemegang saham. “Total pembayaran dividen pada 2015 tampaknya tidak akan sama dengan 2014,” ungkap sumber yang menolak disebutkan namanya karena permasalahan itu cukup sensitif.
Juru bicara Samsung menolak berkomentar atas laporan tersebut. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) tahun lalu menyatakan pihaknya akan menerapkan pajak lebih besar pada dana tunai perusahaan. Langkah ini bertujuan agar perusahaan- perusahaan mengucurkan dana lebih besar untuk dividen, gaji, dan investasi.
Sebanyak 45 perusahaan yang mengumumkan dividen tahunan pada 6 Februari rata-rata naik 22% per saham, menurut data Barclays. Samsung Electronics bulan lalu mengumumkan dividen 2014 sebesar 19.500 won per saham biasa, naik 41% dari tahun sebelumnya. Anjak dalam dividen interim sebelumnya, total pembayaran 2014 naik 40%, sebesar 20.000 won per saham biasa.
Perusahaan itu pada Desember lalu mengisyaratkan untuk “peningkatan khusus” pada dividen akhir 2014, yang membuat beberapa investor yakin pembayaran pada 2015 mungkin tidak akan sama besarnya.
Sebelumnya dilaporkan, Samsung Electronics mempertimbangkan pemecahan saham (stock split ) untuk mempertahankan investor lama dan menarik investor baru dengan harga saham yang lebih terjangkau.
Kepala hubungan investor Samsung Robert Yi menjelaskan, raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) itu telah mempertimbangkan kemungkinan pemecahan saham, tapi masih membahas keuntungan langkah tersebut. “Kami tahu ini akan memiliki dampak psikologis, tapi diperlukan untuk melihat lebih jauh dampaknya terhadap nilai perusahaan secara jangka panjang,” ungkapnya, dikutip kantor berita AFP .
Samsung terus mendapat tekanan untuk meningkatkan return bagi para pemegang saham saat harga sahamnya mengalami tekanan akibat beberapa kali penurunan laba. Saham Samsung diperdagangkan 1,356 juta won per lembar kemarin dibandingkan level ter-- tinggi 1,470 juta won pada Juni 2014. Samsung saat ini sedang dalam pertengahan proses pembelian kembali saham senilai USD2,0 miliar yang diumumkan pada November lalu untuk menenangkan para pemegang saham yang tidak puas.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar USD185 miliar, nilai Samsung mencakup hampir 17% dari indeks saham gabungan Kospi, Korsel. Pekan lalu Samsung meluncurkan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi lokal Tizen.
Syarifudin
Sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan pada kantor berita Reuters kemarin. Sumber itu menjelaskan, peningkatan tajam pembayaran dividen tahun lalu karena kondisi luar biasa saat Samsung membantu upaya pemerintah meningkatkan ekonomi dan memperkuat nilai pemegang saham. “Total pembayaran dividen pada 2015 tampaknya tidak akan sama dengan 2014,” ungkap sumber yang menolak disebutkan namanya karena permasalahan itu cukup sensitif.
Juru bicara Samsung menolak berkomentar atas laporan tersebut. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) tahun lalu menyatakan pihaknya akan menerapkan pajak lebih besar pada dana tunai perusahaan. Langkah ini bertujuan agar perusahaan- perusahaan mengucurkan dana lebih besar untuk dividen, gaji, dan investasi.
Sebanyak 45 perusahaan yang mengumumkan dividen tahunan pada 6 Februari rata-rata naik 22% per saham, menurut data Barclays. Samsung Electronics bulan lalu mengumumkan dividen 2014 sebesar 19.500 won per saham biasa, naik 41% dari tahun sebelumnya. Anjak dalam dividen interim sebelumnya, total pembayaran 2014 naik 40%, sebesar 20.000 won per saham biasa.
Perusahaan itu pada Desember lalu mengisyaratkan untuk “peningkatan khusus” pada dividen akhir 2014, yang membuat beberapa investor yakin pembayaran pada 2015 mungkin tidak akan sama besarnya.
Sebelumnya dilaporkan, Samsung Electronics mempertimbangkan pemecahan saham (stock split ) untuk mempertahankan investor lama dan menarik investor baru dengan harga saham yang lebih terjangkau.
Kepala hubungan investor Samsung Robert Yi menjelaskan, raksasa teknologi Korea Selatan (Korsel) itu telah mempertimbangkan kemungkinan pemecahan saham, tapi masih membahas keuntungan langkah tersebut. “Kami tahu ini akan memiliki dampak psikologis, tapi diperlukan untuk melihat lebih jauh dampaknya terhadap nilai perusahaan secara jangka panjang,” ungkapnya, dikutip kantor berita AFP .
Samsung terus mendapat tekanan untuk meningkatkan return bagi para pemegang saham saat harga sahamnya mengalami tekanan akibat beberapa kali penurunan laba. Saham Samsung diperdagangkan 1,356 juta won per lembar kemarin dibandingkan level ter-- tinggi 1,470 juta won pada Juni 2014. Samsung saat ini sedang dalam pertengahan proses pembelian kembali saham senilai USD2,0 miliar yang diumumkan pada November lalu untuk menenangkan para pemegang saham yang tidak puas.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar USD185 miliar, nilai Samsung mencakup hampir 17% dari indeks saham gabungan Kospi, Korsel. Pekan lalu Samsung meluncurkan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi lokal Tizen.
Syarifudin
(ftr)