Laba HSBC Turun 17%
A
A
A
LONDON - Laba HSBC turun 17% pada 2014 menjadi USD18,7 miliar. HSBC menganggap 2014 sebagai tahun yang menantang bagi perusahaan tersebut.
Bank itu menyebut penurunan laba akibat dampak negatif denda dan ganti rugi pada konsumen Inggris. Pengumuman laba ini setelah sejumlah tuduhan yang muncul awal bulan ini bahwa HSBC membantu orang menghindari pajak Inggris dengan rekening HSBC tersembunyi di Jenewa. HSBC juga mengonfirmasi pada Minggu (22/2) lalu bahwa Chief Executive Officer (CEO) HSBC Stuart Gulliver menggunakan rekening bank Swiss untuk menyimpan bonusnya.
Kemarin HSBC mengulangi kembali permintaan maaf atas tindakan bank privat Swiss miliknya. HSBC menyatakan, berbagai praktik di masa lalu tidak dapat diterima. “Kami sangat menyesal dan meminta maaf atas tindakan itu melanggar kebijakan kami sendiri, serta berbagai harapan kami,” papar pernyataan HSBC, dikutip BBC . Bank itu menyatakan, pemulihan kembali kepercayaan dalam industri perbankan tetap menjadi tantangan besar.
“Meski demikian, tantangan ini harus dapat kita hadapi dengan sukses. Saat para pengamat menganggap kesalahan ini sebagai kegagalan kontrol atau menganggap perilaku salah individu terkait dengan budaya perusahaan, ini serangan menyakitkan pada jantung identitas kami,” tutur pernyataan HSBC .
Surat kabar Guardian melaporkan, CEO Stuart Gulliver menyimpan jutaan dolar di satu rekening bank Swiss. Laporan terbaru ini memukul reputasi raksasa perbankan Inggris tersebut dan mengakibatkan badai politik menjelang pemilihan umum pada Mei mendatang.
Laporan itu menuding CEO tersebut merupakan klien bank swasta Swiss yang dituduh membantu para nasabah kaya menghindari pajak. “Gulliver menyimpan sekitar USD7,6 juta pada 2007 di satu rekening bank Swiss atas nama Worcester Equities Inc, perusahaan yang terdaftar di Panama. Gulliver yang berbasis di Inggris tapi berdomisili di HongKong untuk tujuan hukum dan pajak, didaftar sebagai pemilik rekening tersebut,” menurut laporan Guardian.
Berita ini muncul di malam sebelum Gulliver mengumumkan laporan tahunan HSBC. Berita ini dapat mendorong investigasi oleh badan pengawas keuangan Inggris dan otoritas Swiss pada HSBC. Perwakilan Gulliver menyatakan pada Guardian bahwa CEO HSBC itu menggunakan rekening di Swiss untuk menyimpan bonusnya pada 2003, saat dia pindah dari Hong Kong ke London.
Syarifudin
Bank itu menyebut penurunan laba akibat dampak negatif denda dan ganti rugi pada konsumen Inggris. Pengumuman laba ini setelah sejumlah tuduhan yang muncul awal bulan ini bahwa HSBC membantu orang menghindari pajak Inggris dengan rekening HSBC tersembunyi di Jenewa. HSBC juga mengonfirmasi pada Minggu (22/2) lalu bahwa Chief Executive Officer (CEO) HSBC Stuart Gulliver menggunakan rekening bank Swiss untuk menyimpan bonusnya.
Kemarin HSBC mengulangi kembali permintaan maaf atas tindakan bank privat Swiss miliknya. HSBC menyatakan, berbagai praktik di masa lalu tidak dapat diterima. “Kami sangat menyesal dan meminta maaf atas tindakan itu melanggar kebijakan kami sendiri, serta berbagai harapan kami,” papar pernyataan HSBC, dikutip BBC . Bank itu menyatakan, pemulihan kembali kepercayaan dalam industri perbankan tetap menjadi tantangan besar.
“Meski demikian, tantangan ini harus dapat kita hadapi dengan sukses. Saat para pengamat menganggap kesalahan ini sebagai kegagalan kontrol atau menganggap perilaku salah individu terkait dengan budaya perusahaan, ini serangan menyakitkan pada jantung identitas kami,” tutur pernyataan HSBC .
Surat kabar Guardian melaporkan, CEO Stuart Gulliver menyimpan jutaan dolar di satu rekening bank Swiss. Laporan terbaru ini memukul reputasi raksasa perbankan Inggris tersebut dan mengakibatkan badai politik menjelang pemilihan umum pada Mei mendatang.
Laporan itu menuding CEO tersebut merupakan klien bank swasta Swiss yang dituduh membantu para nasabah kaya menghindari pajak. “Gulliver menyimpan sekitar USD7,6 juta pada 2007 di satu rekening bank Swiss atas nama Worcester Equities Inc, perusahaan yang terdaftar di Panama. Gulliver yang berbasis di Inggris tapi berdomisili di HongKong untuk tujuan hukum dan pajak, didaftar sebagai pemilik rekening tersebut,” menurut laporan Guardian.
Berita ini muncul di malam sebelum Gulliver mengumumkan laporan tahunan HSBC. Berita ini dapat mendorong investigasi oleh badan pengawas keuangan Inggris dan otoritas Swiss pada HSBC. Perwakilan Gulliver menyatakan pada Guardian bahwa CEO HSBC itu menggunakan rekening di Swiss untuk menyimpan bonusnya pada 2003, saat dia pindah dari Hong Kong ke London.
Syarifudin
(ars)