Presiden Honda Mundur di Tengah Krisis Kantung Udara

Selasa, 24 Februari 2015 - 10:37 WIB
Presiden Honda Mundur...
Presiden Honda Mundur di Tengah Krisis Kantung Udara
A A A
TOKYO - Honda kemarin menyatakan, Presiden Honda Takanobu Ito, 61, mundur saat perusahaan menghadapi krisis meledaknya kantung udara.

Sedikitnya lima orang tewas akibat masalah ledakan kantung udara tersebut sehingga memicu penarikan jutaan mobil. “Langkah ini bertujuan memperkuat strategi ekspansi global,” ungkap pernyataan Honda, dikutip kantor berita AFP. Meski demikian, pengunduran diri Ito saat perusahaan automotif nomor tiga di Jepang itu sedang kesulitan akibat maslah kantung udara yang diproduksi oleh perusahaan suku cadang Takata.

Menurut Honda, Ito akan tetap berada di dewan komisaris, sementara Managing Director Honda Takahiro Hachigo, 55, akan menduduki posisi puncak setelah rapat para pemegang saham pada Juni mendatang. Bulan lalu Honda memangkas proyeksi laba tahunan saat harus menghadapi naiknya biaya penarikan produk.

Perusahaan itu juga menyatakan sedang menyelidiki kecelakaan fatal lainnya di Amerika Serikat (AS) yang mungkin diakibatkan kerusakan kantung udara yang dibuat Takata. Krisis itu memicu penarikan lebih dari 20 juta mobil di penjuru dunia oleh 10 perusahaan automotif besar. Honda yang menjadi konsumen kantung udara terbesar Takata dan mencakup lebih dari setengah dari penarikan kantung udara, menyatakan bahwa pihaknya memangkas outlook tahunan hingga 3,5% menjadi USD4,6 miliar.

Honda menyebut penurunan itu akibat pengeluaran terkait kualitas dan penurunan permintaan di Jepang dan pasar mobil terbesar dunia di China. Honda menjelaskan, beban biaya penarikan itu berkurang akibat penurunan nilai yen, yang menaikkan laba para eksportir Jepang. Takata saat ini harus menghadapi berbagai gugatan, termasuk penyelidikan kriminal dan tuduhan penipuan serta pengaburan atas dampak mematikan akibat kantung udara yang diproduksinya.

Kantung udara itu mengembang dengan kekuatan serupa ledakan sehingga mengakibatkan pecahan di mobil. Seorang perempuan AS yang tewas awalnya diselidiki sebagai korban pembunuhan karena luka mengerikan yang dialaminya. Kemudian polisi mengubah fokus penyelidikan pada kantung udara di mobil yang dikendarainya. Regulator AS pada Jumat (20/2) lalu memberlakukan denda pada Takata sebesar USD14.000 per hari, karena dianggap menghalangi investigasi terhadap kantung udara produksi perusahaan itu.

Sementara, Honda berencana mengurangi produksi di beberapa pabrik di Amerika Utara karena kekurangan suku cadang akibat penutupan sebagian pelabuhan di sepanjang Pantai Barat. “Honda memperkirakan kekurangan suku cadang untuk operasional di Ohio, Indiana, dan Ontario, Kanada, dan untuk setiappabrikakanmenyesuaikan produksi antara 16 Februari dan 23 Februari,” ungkap juru bicara Mark Morrison pada kantor berita Reuters melalui email.

Pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Pantai Barat Amerika Serikat hampir tutup karena konflik buruh antara para pekerja dermaga dan grup yang mewakili operator terminal dan kapal. Penundaan pengiriman kargo juga memengaruhi ekonomi AS sehingga Presiden Barack Obama pekan lalu mengirimkan Menteri Tenaga Kerja AS Tom Perez ke California untuk membantu menengahi kesepakatan antara perusahaan-perusahaan kapal dan para pekerja pelabuhan.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)