Kasus Bali Nine Tak Ganggu Hubungan Ekonomi RI-Australia

Selasa, 24 Februari 2015 - 16:09 WIB
Kasus Bali Nine Tak Ganggu Hubungan Ekonomi RI-Australia
Kasus Bali Nine Tak Ganggu Hubungan Ekonomi RI-Australia
A A A
JAKARTA - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) RI Sofjan Wanandi mengungkapkan, eksekusi terpidana mati dua warga negara Australia atas kasus narkoba tersebut tidak akan mengganggu hubungan bilateral dan ekonomi Indonesia-Australia.

Menurutnya, hukuman mati yang dijatuhkan kepada dua warga negara Australia tersebut hanya sebagai efek jera agar para gembong narkoba kapok menyelundupkan barang haram tersebut.

"Pemerintah mau tegas kan, sebenarnya ini masalah dalam negeri, bukan luar negeri. Ini untuk memungkinkan efek jera, ternyata malah disalahtafsirkan di luar sana," katanya di kantor pusat BKPM, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

Sofjan mengatakan, pemerintah sedianya tidak terlalu khawatir dengan gertakan-gertakan yang diluncurkan pemerintah Negeri Kanguru tersebut. Namun dirinya berharap, reaksi Australia tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

"Kita juga selalu protes kalau ada hukum mati. Kita harap reaksinya enggak terlalu luar biasa. Dua-duanya (Indonesia-Australia) harus berpikir objektif," imbuh dia.

Mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini mengatakan, pemerintah Australia sedianya masih membutuhkan Indonesia dalam hal ekonomi. Dengan demikian, seiring berjalan waktu hubungan kedua negara akan kembali membaik.

"Kalau efek ekonomi enggak terlalu masalah, karena dia butuh kita juga. Pasti ada sedikit ketegangan, tapi nanti baik lagi lah," pungkas Sofjan.

Seperti diketahui, pemerintah bakal mengeksekusi dua Warga Negara (WN) Australia yaitu Andrew dan Myuran lantaran kasus penyelundupan 8,2 kg heroin dari Indonesia ke Australia. Keduanya merupakan dua dari sembilan pelaku yang diistilahkan sebagai Bali Nine.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6155 seconds (0.1#10.140)