Banyak Perusahaan Kamuflasi Keruk Ikan di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkapkan, banyak perusahaan yang bergerak di bidang ikan kaleng merasa dirugikan dengan kebijakannya terkait illegal fishing (pencurian ikan) dan transhipment (bongkar muat ikan di laut). Namun, mereka kamuflase mengeruk ikan di Tanah Air.
Susi menuturkan, jauh sebelum menerapkan kebijakan-kebijakannya, banyak perusahaan yang menjadikan pabrik pengalengan ikan hanya sebagai formalitas agar bisa menjalankan aksi pengerukan ikan Indonesia.
"Padahal, dari dulu kan tidak jalan. Mereka modal formalitas saja. Yang berkibar adalah General Santos (perusahaan Filipina), bukan Bitung (Sulawesi). Bitung itu pengalengannya, itu yang paling rendah, kita ingin fresh tuna diekspor. Tapi, kalau dibiarkan di-transhipment di tengah laut ya sama saja," jelasnya.
Susi mengungkapkan, utilisasi dari perusahaan ikan tersebut bahkan ada yang hanya mencapai 2%. Sebab itu, kamuflase pembangunan pabrik di Indonesia hanya untuk mendapatkan stempel untuk menjual ikan ke luar negeri.
"Mereka punya stampel sertifikat itu. Mereka tidak bisa ekspor lagi, kalau ikannya nyolong di Indonesia tidak punya pabrik. Ya, mereka enggak bisa ekspor," tandasnya.
Susi menuturkan, jauh sebelum menerapkan kebijakan-kebijakannya, banyak perusahaan yang menjadikan pabrik pengalengan ikan hanya sebagai formalitas agar bisa menjalankan aksi pengerukan ikan Indonesia.
"Padahal, dari dulu kan tidak jalan. Mereka modal formalitas saja. Yang berkibar adalah General Santos (perusahaan Filipina), bukan Bitung (Sulawesi). Bitung itu pengalengannya, itu yang paling rendah, kita ingin fresh tuna diekspor. Tapi, kalau dibiarkan di-transhipment di tengah laut ya sama saja," jelasnya.
Susi mengungkapkan, utilisasi dari perusahaan ikan tersebut bahkan ada yang hanya mencapai 2%. Sebab itu, kamuflase pembangunan pabrik di Indonesia hanya untuk mendapatkan stempel untuk menjual ikan ke luar negeri.
"Mereka punya stampel sertifikat itu. Mereka tidak bisa ekspor lagi, kalau ikannya nyolong di Indonesia tidak punya pabrik. Ya, mereka enggak bisa ekspor," tandasnya.
(dmd)