Pelaku Usaha Bingung Harga BBM Naik Turun
A
A
A
JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) yang bergerak naik turun bak roller coaster dinilai akan membingungkan para pelaku usaha. Pasalnya, bahan bakar menjadi komponen penting dalam kegiatan usaha.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan, harga BBM yang fluktuatif mengikuti harga minyak mentah dunia tidak terlalu berpengaruh terhadap pengendara motor. Namun, hal tersebut justru menimbulkan persoalan baru terhadap pelaku usaha.
"Kalau yang pengguna kendaraan bermotor tidak bingung, karena itu di SPBU belinya. Justru yang berdampak negatif itu kepada pelaku usaha," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurutnya, para pelaku usaha menjadi bingung dalam menentukan harga produknya, lantaran ketika harga BBM turun mereka terlanjur menurunkan harga produk.
Tulus menambahkan, kenaikan harga produk tersebut pun nantinya akan memberatkan konsumen. Pasalnya, konsumen terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
"Misalnya nanti dengan harga-harga, kemudian berdampak kepada konsumen dengan kenaikan harga sembako, ataupun angkutan. Angkutan kemarin baru naik, terus turun lagi Rp500, nanti ada kenaikan lagi. Ya mau naik berapa lagi kan bingung," pungkas dia.
(Baca: Harga BBM Premium Naik Jadi Rp6.900/Liter)
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan, harga BBM yang fluktuatif mengikuti harga minyak mentah dunia tidak terlalu berpengaruh terhadap pengendara motor. Namun, hal tersebut justru menimbulkan persoalan baru terhadap pelaku usaha.
"Kalau yang pengguna kendaraan bermotor tidak bingung, karena itu di SPBU belinya. Justru yang berdampak negatif itu kepada pelaku usaha," ucapnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurutnya, para pelaku usaha menjadi bingung dalam menentukan harga produknya, lantaran ketika harga BBM turun mereka terlanjur menurunkan harga produk.
Tulus menambahkan, kenaikan harga produk tersebut pun nantinya akan memberatkan konsumen. Pasalnya, konsumen terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
"Misalnya nanti dengan harga-harga, kemudian berdampak kepada konsumen dengan kenaikan harga sembako, ataupun angkutan. Angkutan kemarin baru naik, terus turun lagi Rp500, nanti ada kenaikan lagi. Ya mau naik berapa lagi kan bingung," pungkas dia.
(Baca: Harga BBM Premium Naik Jadi Rp6.900/Liter)
(izz)