Dana Kelolaan Reksa Dana Tetap Tumbuh

Kamis, 05 Maret 2015 - 10:33 WIB
Dana Kelolaan Reksa...
Dana Kelolaan Reksa Dana Tetap Tumbuh
A A A
JAKARTA - Total dana kelolaan (asset under management/AUM) reksa dana per akhir Februari 2015 mencapai Rp236,59 triliun atau tumbuh tipis 0,85% dibandingkan bulan sebelumnya senilai Rp234,52 triliun.

Sementara, jumlah unit penyertaan per akhir Februari 2015 sebesar 147.183 atau tumbuh 1,23% dari 145.381. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, performa reksa dana yang tertekan pada Februari ditengarai oleh suku bunga yang masih tinggi. “Kinerja pada bulan Februari lalu cukup tertekan, saat suku bunga masih cukup tinggi.

Selain itu banyaknya produk asuransi yang beredar di pasar menjadi sentimen,” ujarnya saat dihubungi oleh KORAN SINDO kemarin. Sementara, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) mengalami kinerja yang tertekan sebesar 0,78%. Hans melanjutkan, tertekannya RDPT seharusnya tidakberpengaruh.“Seharusnya membaik ya, terutama setelah penurunan BI Rate menyebabkan yield pada obligasi turun dan harga dari obligasi terbilang tinggi,” imbuhnya.

Menurut Hans, penurunan kinerja RDPT dipengaruhi oleh kurang tepatnya obligasi yang ditawarkan. “Penurunan tersebut bisa saja karena waktu obligasi yang keluar kurang tepat, jadi berpengaruh pada RDPT,” pungkasnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 28 Februari 2015, dana kelolaan reksa dana saham masih memberikan kontribusi terbesar senilai Rp97,69 triliun dibandingkan dengan reksa dana lain.

Di sisi lain, reksa dana terproteksi memberikan kontribusi senilai Rp42,70 triliun, untuk reksa dana fixed income (pendapatan tetap) mencapaiRp36,45triliun. Di peringkat keempat terdapat reksa dana mixed (campuran) yang berkontribusi sebesar Rp18,94 triliun, kemudian reksa dana pasar uang sebesar Rp26,49 triliun dan terakhir reksa dana indeks memberikan kontribusi sebesar Rp494,502 miliar.

Sedangkan, untuk reksa dana non-konvensional (syariah), reksa dana syariah berbasis saham masih mendominasi yakni sebesar Rp6,35 triliun. Kemudian, reksa dana campuran sebesar Rp1,73 triliun, syariah berbasis terproteksi sebesar Rp1,45 triliun, reksa dana syariah fixed income sebesar Rp358,55 miliar, sedangkan reksa dana syariah berbasis pasar uang sebesar Rp888,84 miliar, dan terakhir reksa dana syariah berbasis indeks sebesar Rp151,77 miliar.

Direktur Utama Trimegah Asset Management Denny R Taher mengatakan, kinerja reksa dana bulan ini masih dikontribusi besar oleh reksa dana saham. Menurutnya, reksa dana saham masih memiliki kinerja positif. “Prospek reksa dana saham sangat baik ke depan, dan juga makin banyaknya investor lokal yang berinvestasi di saham. Hal tersebut bisa mengurangi ketergantungan bursa saham terhadap investor asing,” paparnya saat ditemui KORAN SINDO kemarin.

Menurutnya, banyaknya investor asing yang masuk melalui capital market selalu menjadi patokan dalam volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Sekarang ini kan , kalau investor asing masuk, bursa saham naik, kalau asing keluar indeksnya ikut turun. Kita ingin mengubah citra tersebut,” imbuhnya. Dia memaparkan, kinerja reksa dana saat ini cukup positif, ditopang dari suku bunga yang turun serta inflasi yang terkontrol.

“Lalu faktor demografinya, di mana penduduk muda banyak, pendidikan bertambah baik, jadi pemahaman orang tentang investasi itu tambah baik juga,” katanya. Dia mengharapkan, investasi itu nanti menjadi kebutuhan dari semua orang. “Bukan mesti ditawarkan dulu, tapi sudah kesadaran masingmasing,” ujarnya.

Masalah yang dihadapi saat ini yakni, kurangnya minat investor terhadap investasi, terutama untuk reksa dana syariah. Menurutnya, reksa dana nonkonvensional tersebut masih membutuhkan edukasi. “Hal tersebut karena kurangnya minat dari investor dan jumlah investor masih sedikit dan untuk mendorong pertumbuhannya kuncinya cuma satu, yakni edukasi,” katanya.

Arsy ani s
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6477 seconds (0.1#10.140)