Harga Serba Naik Dikhawatirkan Tingkatkan Kriminalitas
A
A
A
JAKARTA - Kenaikan harga kebutuhan yang terjadi bersamaan dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan perekonomian masyarakat dan berpotensi meningkatkan angka kriminalitas.
Seorang warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Fajar menceritakan bahwa tingkat kejahatan semakin sering terjadi di wilayah tempat tinggalnya. Dia mengindikasikan, tindakan tersebut dilakukan lantaran terhimpit masalah ekonomi.
"Mulai exit tol Cilincing banyak begal sekarang. Mobil-mobil logistik sasarannya. Supirnya dimintai uang. Barang-barangnya seperti handphone juga diambil," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Menurut dia, jika harga kebutuhan stabil maka daya beli masyarakat akan terkendali. Sementara tekanan dari harga yang melonjak membuat masyarakat cenderung mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Apalagi, jika harga sejumlah kebutuhan naik secara berdekatan maka akan semakin membebani masyarakat dan dikhawatirkan tingkat kejahatan akan semakin tinggi.
"Iya naik wajar, pasti naik, tapi jangan serentak begini. Kebijakannya harus diperhitungkan benar. Jangan sampai masyarakat resah terutama yang kurang mampu," jelasnya.
Oleh karena itu, Fajar menyarankan, sebaiknya pemerintah memikirkan ulang tarif yang akan naik, seperti listrik, kereta dan pajak pertambahan nilai (PPN) tol.
"Ini semua kan menyangkut masyarakat kecil. Kenaikannya juga tinggi. Membuat berat masyarakat. Kalau bahan bakar minyak (BBM) tidak terlalu," pungkasnya.
(Baca: Pengusaha Akan Ikut Naikan Harga)
Seorang warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, Fajar menceritakan bahwa tingkat kejahatan semakin sering terjadi di wilayah tempat tinggalnya. Dia mengindikasikan, tindakan tersebut dilakukan lantaran terhimpit masalah ekonomi.
"Mulai exit tol Cilincing banyak begal sekarang. Mobil-mobil logistik sasarannya. Supirnya dimintai uang. Barang-barangnya seperti handphone juga diambil," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Menurut dia, jika harga kebutuhan stabil maka daya beli masyarakat akan terkendali. Sementara tekanan dari harga yang melonjak membuat masyarakat cenderung mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Apalagi, jika harga sejumlah kebutuhan naik secara berdekatan maka akan semakin membebani masyarakat dan dikhawatirkan tingkat kejahatan akan semakin tinggi.
"Iya naik wajar, pasti naik, tapi jangan serentak begini. Kebijakannya harus diperhitungkan benar. Jangan sampai masyarakat resah terutama yang kurang mampu," jelasnya.
Oleh karena itu, Fajar menyarankan, sebaiknya pemerintah memikirkan ulang tarif yang akan naik, seperti listrik, kereta dan pajak pertambahan nilai (PPN) tol.
"Ini semua kan menyangkut masyarakat kecil. Kenaikannya juga tinggi. Membuat berat masyarakat. Kalau bahan bakar minyak (BBM) tidak terlalu," pungkasnya.
(Baca: Pengusaha Akan Ikut Naikan Harga)
(rna)