Berdikari Menggandeng Pemerintah Kota Bima

Jum'at, 13 Maret 2015 - 09:21 WIB
Berdikari Menggandeng Pemerintah Kota Bima
Berdikari Menggandeng Pemerintah Kota Bima
A A A
JAKARTA - Dalam rangka memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri, PT Berdikari menggandeng Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyediakan daging berkualitas dan higienis.

Kebutuhan daging sapi nasional tahun ini diproyeksi mencapai 640.000 ton, meningkat 8,5% dibandingkan proyeksi tahun lalu yang sebanyak 590.000 ton. ”Dengan begini, peternak di Provinsi NTB juga akan diuntungkan karena mendapat nilai jual tinggi. Produktivitas juga akan meningkat karena tidak ada lagi inefisiensi akibat biaya logistik yang tinggi dan penurunan berat badan jika sapi dikirim dalam bentuk ternak hidup,” ujar Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Librato El Arif di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, ada beberapa rumah potong hewan (RPH) yang siap memasok kebutuhan daging nasional yakni RPH Modern Denpasar, Gianyar, Pacitan, Lamongan, Jember, Klaten, Pare-Pare, Gowa, dan Kupang. ”Secara bertahap, tidak ada lagi sapi hidup yang dikirim keluar dari sentra produksi atau sentra pasar ternak, karena akan dikirim dalam bentuk daging beku, kecuali sapi bibit yang diantarpulaukan,” ujarnya.

Sementara, Wakil Walikota Bima HA Rahman H Abidin mengungkapkan, selain memproduksi daging dalam bentuk beku, keberadaan RPH juga menghasilkan produk sampingan seperti kulit dan tulang yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk bahan baku industri.

”Dengan semakin berkembangnya RPH modern dalam negeri, bukan tidak mungkin dunia usaha peternakan dalam negeri lebih bergairah, serta menjadi salah satu penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” katanya.

Sementara, DirekturJenderal Peternakan dan Kesehatan Kementerian Pertanian Hewan Syukur Iwantoro menegaskan, akan melakukan perbaikan dan pengembangan pembibitan ternak nasional melalui penguatan kelembagaan pembibitan ternak.

Rencana itu akan diwujudkan dengan membangun 10 balai bidang perbibitan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kesepuluh balai bidang perbibitan itu tersebar mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.

”Terdapat 10 instansi pelaksana bidang perbibitan. terdiri dari tujuh Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT), dua Balai Inseminasi Buatan (BIB), dan satu Balai Embrio Ternak (BET) yang langsung di bawah koordinator Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,” ungkapnya.
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4635 seconds (0.1#10.140)