Peluang Usaha Masih Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Pasar dalam negeri dinilai masih sangat besar dan menjanjikan. Kondisi tersebut merupakan peluang bagi para wirausahawan untuk berkembang sekaligus menjadi penguasa di pasar domestik.
“Indonesia itu negara besar dan peluang pasarnya juga besar. Kita jangan mau dikuasai oleh asing,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta kemarin.
Karena itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah mendorong pengembangan wirausaha di dalam negeri agar pasar Indonesia tetap dikuasai oleh para pelaku usaha domestik. Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang pintar melihat peluang usaha. Terlebih, peluang usaha yang tersedia pun relatif banyak, beragam, dan unik.
Para wirausahawan muda, kata Presiden, harus mau memanfaatkan peluang itu dan tidak ragu untuk langsung terjun ke pasar. Presiden pun mengimbau para wirausahawan muda untuk berani keluar dari zona nyamannya.
Menurut Jokowi, kebanyakan orang takut keluar dari zona nyaman sehingga enggan mengambil risiko. “Kalau masuk ke usaha, memang tidak usah banyak mikir. Masuklah dulu, nanti kalau jatuh bangkit lagi. Jangan ada rasa takut masuk usaha,” tegasnya.
Presiden berharap, dengan semakin banyaknya pengusaha muda potensial, kontribusi aktif mereka ke ekonomi nasional semakin tinggi. Dia yakin, para wirausahawan muda akan menjadi inovator yang mendorong pembangunan Indonesia. “Pengusaha muda seperti ini yang membuat saya optimistis ekonomi kita ke depan akan besar,” tegasnya.
Dalam acara yang sama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Ngurah Puspayoga mengungkapkan, saat ini Indonesia masih tertinggal dalam jumlah wirausahawan dibandingkan sejumlah negara di ASEAN. Dia mencatat, jumlah wirausahawan Indonesia hanya 1,65% dari 250 juta penduduk.
Sementara, Singapura sudah mencapai 7%, Malaysia 5%, dan Thailand 4%. Karena itu, menegaskan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen mengembangkan kewirausahaan, melalui pembinaan yang sinergis dan kerja sama dengan berbagai pihak. “Saya yakin dengan bekerja sama, capaian 2% (jumlah wirausaha dari total populasi) dapat terwujud,” tegasnya.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G Sadikin menambahkan, program kewirausahaan akan membantu mengurangi angka pengangguran Indonesia, sekaligus mencapai target menciptakan wirausaha minimal 2% dari total penduduk Indonesia.
Budi optimistis, Ajang Kewirausahaan Mandiri 2014 ini akan menciptakan inovator muda potensial yang siap berkontribusi aktif dalam pembangunan Indonesia. “Ajang kompetisi kewirausahaan ini juga telah menginspirasi banyak generasi muda untuk menerapkan konsep out of the box dalam menyusun rencana masa depan, termasuk pengembangan bisnis, tentu saja dengan mempertimbangkan tren, kondisi lingkungan, dan sumber daya yang dimiliki,” jelasnya.
Budi menyampaikan, Bank Mandiri juga menggelar Workshop Wirausaha Mandiri yang diikuti 3.500 peserta yang terdiri dari 3.300 mahasiswa dan dosen dari 50 perguruan tinggi se-Jabodetabek dan 200 undangan dari alumni WMM, wirausaha pemula binaan Kementerian Koperasi dan UKM, akademisi, IWAPI serta Dekranas.
Kunthi fahmar sandy
“Indonesia itu negara besar dan peluang pasarnya juga besar. Kita jangan mau dikuasai oleh asing,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta kemarin.
Karena itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah mendorong pengembangan wirausaha di dalam negeri agar pasar Indonesia tetap dikuasai oleh para pelaku usaha domestik. Menurutnya, saat ini banyak anak muda yang pintar melihat peluang usaha. Terlebih, peluang usaha yang tersedia pun relatif banyak, beragam, dan unik.
Para wirausahawan muda, kata Presiden, harus mau memanfaatkan peluang itu dan tidak ragu untuk langsung terjun ke pasar. Presiden pun mengimbau para wirausahawan muda untuk berani keluar dari zona nyamannya.
Menurut Jokowi, kebanyakan orang takut keluar dari zona nyaman sehingga enggan mengambil risiko. “Kalau masuk ke usaha, memang tidak usah banyak mikir. Masuklah dulu, nanti kalau jatuh bangkit lagi. Jangan ada rasa takut masuk usaha,” tegasnya.
Presiden berharap, dengan semakin banyaknya pengusaha muda potensial, kontribusi aktif mereka ke ekonomi nasional semakin tinggi. Dia yakin, para wirausahawan muda akan menjadi inovator yang mendorong pembangunan Indonesia. “Pengusaha muda seperti ini yang membuat saya optimistis ekonomi kita ke depan akan besar,” tegasnya.
Dalam acara yang sama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Ngurah Puspayoga mengungkapkan, saat ini Indonesia masih tertinggal dalam jumlah wirausahawan dibandingkan sejumlah negara di ASEAN. Dia mencatat, jumlah wirausahawan Indonesia hanya 1,65% dari 250 juta penduduk.
Sementara, Singapura sudah mencapai 7%, Malaysia 5%, dan Thailand 4%. Karena itu, menegaskan bahwa pemerintah akan terus berkomitmen mengembangkan kewirausahaan, melalui pembinaan yang sinergis dan kerja sama dengan berbagai pihak. “Saya yakin dengan bekerja sama, capaian 2% (jumlah wirausaha dari total populasi) dapat terwujud,” tegasnya.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Mandiri Budi G Sadikin menambahkan, program kewirausahaan akan membantu mengurangi angka pengangguran Indonesia, sekaligus mencapai target menciptakan wirausaha minimal 2% dari total penduduk Indonesia.
Budi optimistis, Ajang Kewirausahaan Mandiri 2014 ini akan menciptakan inovator muda potensial yang siap berkontribusi aktif dalam pembangunan Indonesia. “Ajang kompetisi kewirausahaan ini juga telah menginspirasi banyak generasi muda untuk menerapkan konsep out of the box dalam menyusun rencana masa depan, termasuk pengembangan bisnis, tentu saja dengan mempertimbangkan tren, kondisi lingkungan, dan sumber daya yang dimiliki,” jelasnya.
Budi menyampaikan, Bank Mandiri juga menggelar Workshop Wirausaha Mandiri yang diikuti 3.500 peserta yang terdiri dari 3.300 mahasiswa dan dosen dari 50 perguruan tinggi se-Jabodetabek dan 200 undangan dari alumni WMM, wirausaha pemula binaan Kementerian Koperasi dan UKM, akademisi, IWAPI serta Dekranas.
Kunthi fahmar sandy
(ftr)