Proyek Pembangkit Listrik Diserahkan Swasta

Rabu, 18 Maret 2015 - 08:50 WIB
Proyek Pembangkit Listrik...
Proyek Pembangkit Listrik Diserahkan Swasta
A A A
JAKARTA - Pemerintah ke depan berencana menyerahkan seluruh pembangunan pembangkit listrik kepada produsen listrik swasta (independent power producer /IPP).

PT PLN (persero) fokus dalam pengembangan sistem distribusi dan transmisi. Itu dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Jakarta kemarin. Namun, pihaknya mengaku rencana itu dapat dilaksanakan manakala IPP suksesmembangunpercepatanprogram kelistrikan 35.000 megawatt (mw). ”Jadi apakah itu akan berjalan tergantung banyak hal dan kami akan lihat dari proyek 35.000 mw,” kata Sudirman.

Menurutnya, kesuksesan swasta membangun percepatan proyek pembangkit listrik 35.000 mw dengan porsi 25.000 mw sebagai tolok ukur keberhasilan. Apabila berhasil, akan semakin besar peran swasta mendorong kemajuan sektor ketenagalistrikan nasional. ”Melihat situasi ke depan, jadi ini bukanlah ide yang buruk. Justru akan membuat situasi kelistrikan semakin baik ke depan,” ujarnya.

Sudirman juga mengatakan, swasta tidak hanya membangun pembangkit listrik, tapi juga membangun transmisi kelistrikan nasional sehingga PLN akan lebih fokus pada pelayanan. ”Itu wacana terakhir. Jadi selain PLN, IPP juga ikut bangun transmisi,” ucap dia. Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman merinci, dalam lima tahun ke depan akan dibangun 508 pembangkit listrik. Porsinya 243 proyek akan dikerjakan oleh PLN dengan total kapasitas 18.460,50 mw.

”Sedangkan 265 IPP dengan kapasitas sebesar 24.507,36 mw,” sebut dia. Berdasarkan data Kementerian ESDM, dalam jangka waktu lima tahun ke depan, pemerintah akan membangun pembangkit listrik dengan total kapasitas 42.968 mw. Selain proyek 35.000 mw, sisanya juga berasal dari proyek kelistrikan yang dicanangkan pemerintahan sebelumnya. Proyek pemerintah saat ini yakni pembangunan pembangkit listrik 35.000 mw diserahkan kepada PLN dan IPP dengan rincian porsi IPP 25.000 mw dan PLN 10.000 mw.

Sebagian besar pembangkit akan dibangun di Pulau Sumatera sebanyak 118 pembangkit dengan total kapasitas 11,34 gigawatt (gw). Lahan yang dibutuhkan bagi 69 pembangkit listrik di antaranya sudah siap.

Di bagian lain menyebutkan hingga akhir 2014 total kapasitas terpasang pembangkit 53.585 mw sebesar 37.280 mw atau 70% berasal dari kontribusi PLN, 10.995 mw atau 20% dari IPP, dan sisanya public private utility (PPU) sebesar 2.634 mw (5%) serta izin operasi non-BBM (IO) sebesar 2.677 mw (5%).

Untuk konsumsi energi ratarata 199 TWh, sedangkan produksi tenaga listriknya 228 TWh (hanya PLN dan IPP). Rasio elektrifikasi nasional tercatat sebesar 84,35%. Terkait pemakaian listrik golongan terbesar untuk golongan rumah tangga sebesar 43%, disusul kemudian dengan industri sebesar 33%, bisnis 18%, dan terakhir 6% publik.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0529 seconds (0.1#10.140)