Sistem RTGS - Kliring BI Terganggu
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengidentifikasi telah terjadi gangguan jaringan komunikasi data pada sistem Real Time Gross Settlement (RTGS), sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).
Direktur Eksekutif Departemen Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan memastikan gangguan ini dapat diselesaikan secepat mungkin.
”Iya, adagangguandijaringankomunikasi antara bank-bank dengan Bank Indonesia,” katanya kepada KORANSINDO kemarin. Meski begitu, bank-bank yang mengalami gangguan dalam komunikasi RTGS sudah diatasi dengan menggunakan jaringan back up atau cadangan sehingga seluruh transaksi dengan nasabah dapat diselesaikan.
Dia mengungkapkan, bagi bank yang belum dapat terhubung, Bank Indonesia menyediakan fasilitas operasional di lokasi kantor Bank Indonesia, Jakarta, sehingga bank dapat melakukan penyelesaian pengiriman transaksi. Bank Indonesia juga memperpanjang waktu operasional pelayanan kemarin untuk memastikan seluruh transaksi transfer dana dapat diselesaikan. ”BI hari ini (Selasa) akan buka sampai seluruh transaksi bisa diselesaikan sehingga besok pagi (Rabu) bisa dimulai dengan normal kembali,” tutup dia.
Menanggapi itu, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia Budi Satria mengatakan, pihaknya memiliki mekanisme data cadangan (back up). Meski ada sistem yang mengalami gangguan, juga tetap berjalan. ”BRI dan sepertinya semua perbankan punya mekanisme back up, jadi sistem otomatis terganggu pun masih bisa berjalan,” kata Budi saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Budi juga mengungkapkan, gangguan jaringan seperti itu tidak perlu dikhawatirkan. Gangguan seperti itu sudah biasa.
”Itu biasa karena kan bisa saja overload atau virus,” ujarnya. Menurut dia, sejauh ini Bank BRI masih bisa bertransaksi. Dia juga menuturkan, kalau terjadi gangguan seperti ini, akan segera diatasi oleh Bank Indonesia (BI). ”Biasanya gangguan itu masih bisa diatasi sehingga tidak perlu khawatir,” sebutnya. Dihubungi terpisah, Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono berharap BI harus segera memperbaiki gangguan tersebut supaya tidak berlarut-larut. ”Dari kita back up data sudah kita cari, permasalahannya ini kan dari online . Kalau online berhenti ini, kita tidak bisa melakukan transaksi. Kami berharap dapat segera diatasi,” singkat dia kepada KORAN SINDO.
kunthi fahmar sandy
Direktur Eksekutif Departemen Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan memastikan gangguan ini dapat diselesaikan secepat mungkin.
”Iya, adagangguandijaringankomunikasi antara bank-bank dengan Bank Indonesia,” katanya kepada KORANSINDO kemarin. Meski begitu, bank-bank yang mengalami gangguan dalam komunikasi RTGS sudah diatasi dengan menggunakan jaringan back up atau cadangan sehingga seluruh transaksi dengan nasabah dapat diselesaikan.
Dia mengungkapkan, bagi bank yang belum dapat terhubung, Bank Indonesia menyediakan fasilitas operasional di lokasi kantor Bank Indonesia, Jakarta, sehingga bank dapat melakukan penyelesaian pengiriman transaksi. Bank Indonesia juga memperpanjang waktu operasional pelayanan kemarin untuk memastikan seluruh transaksi transfer dana dapat diselesaikan. ”BI hari ini (Selasa) akan buka sampai seluruh transaksi bisa diselesaikan sehingga besok pagi (Rabu) bisa dimulai dengan normal kembali,” tutup dia.
Menanggapi itu, Corporate Secretary Bank Rakyat Indonesia Budi Satria mengatakan, pihaknya memiliki mekanisme data cadangan (back up). Meski ada sistem yang mengalami gangguan, juga tetap berjalan. ”BRI dan sepertinya semua perbankan punya mekanisme back up, jadi sistem otomatis terganggu pun masih bisa berjalan,” kata Budi saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Budi juga mengungkapkan, gangguan jaringan seperti itu tidak perlu dikhawatirkan. Gangguan seperti itu sudah biasa.
”Itu biasa karena kan bisa saja overload atau virus,” ujarnya. Menurut dia, sejauh ini Bank BRI masih bisa bertransaksi. Dia juga menuturkan, kalau terjadi gangguan seperti ini, akan segera diatasi oleh Bank Indonesia (BI). ”Biasanya gangguan itu masih bisa diatasi sehingga tidak perlu khawatir,” sebutnya. Dihubungi terpisah, Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono berharap BI harus segera memperbaiki gangguan tersebut supaya tidak berlarut-larut. ”Dari kita back up data sudah kita cari, permasalahannya ini kan dari online . Kalau online berhenti ini, kita tidak bisa melakukan transaksi. Kami berharap dapat segera diatasi,” singkat dia kepada KORAN SINDO.
kunthi fahmar sandy
(bhr)