Emas Global Menguat Setelah Rilis Data CPI
A
A
A
MELBOURNE - Emas global menguat diperdagangkan mendekati harga tertinggi dalam lebih dari dua pekan setelagh rilis indeks harga konsumen (CPI).
Indeks harga konsumen (CPI) mencatat kenaikan pertama dalam empat bulan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, CPI naik 0,2% pada bulan lalu. Biaya inti, yang mengecualikan makanan dan energi juga naik 0,2%, melebihi perkiraan ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sementara beberapa investor membeli emas sebagai lindung nilai inflasi, sehingga laju indeks harga konsumen ini dapat meningkatkan prospek naiknya suku bunga. Sementara menguatnya mata uang AS akan menekan harga emas.
"Data CPI AS pada Februari memastikan perdebatan lanjutan atas waktu penaikkan suku bunga oleh Fed," kata Patersons Securities Ltd dalam sebuah catatan surat elektronik seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/3/2015).
Logam mulia untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD1.192/ons pada pukul 08.19 pagi di Singapura dari haris ebelumnya di USD1.193,28/ons.
Kemarin harga emas telah naik ke USD1.195,15, level tertinggi sejak 6 Maret tahun ini, kenaikan untuk lima hari berturut-turut. Sementara indeks USD naik 0,2% pada Selasa, mengakhiri penurunan dalam dua hari.
Gubernur the Fed Janet Yellen mengisyaratkan pada pekan lalu bahwa Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Namun Wakil Gubernur the Fed Stanley Fischer mengatakan pada awal pekan ini bahwa suku bunga kemungkinan akan dinaikkan sebelum akhir tahun.
Emas di Comex untuk pengiriman April berada di USD1.191,90/ons dari sebelumnya USD1.191,40. Sementara perak untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD16,9358/ond.
Adapun spot platinum turun 0,2% menjadi USD1.139,88/ons, sedangkan paladium naik 0,3% menjadi USD766,25/ons.
Indeks harga konsumen (CPI) mencatat kenaikan pertama dalam empat bulan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, CPI naik 0,2% pada bulan lalu. Biaya inti, yang mengecualikan makanan dan energi juga naik 0,2%, melebihi perkiraan ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sementara beberapa investor membeli emas sebagai lindung nilai inflasi, sehingga laju indeks harga konsumen ini dapat meningkatkan prospek naiknya suku bunga. Sementara menguatnya mata uang AS akan menekan harga emas.
"Data CPI AS pada Februari memastikan perdebatan lanjutan atas waktu penaikkan suku bunga oleh Fed," kata Patersons Securities Ltd dalam sebuah catatan surat elektronik seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (25/3/2015).
Logam mulia untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD1.192/ons pada pukul 08.19 pagi di Singapura dari haris ebelumnya di USD1.193,28/ons.
Kemarin harga emas telah naik ke USD1.195,15, level tertinggi sejak 6 Maret tahun ini, kenaikan untuk lima hari berturut-turut. Sementara indeks USD naik 0,2% pada Selasa, mengakhiri penurunan dalam dua hari.
Gubernur the Fed Janet Yellen mengisyaratkan pada pekan lalu bahwa Fed tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Namun Wakil Gubernur the Fed Stanley Fischer mengatakan pada awal pekan ini bahwa suku bunga kemungkinan akan dinaikkan sebelum akhir tahun.
Emas di Comex untuk pengiriman April berada di USD1.191,90/ons dari sebelumnya USD1.191,40. Sementara perak untuk pengiriman segera turun 0,2% menjadi USD16,9358/ond.
Adapun spot platinum turun 0,2% menjadi USD1.139,88/ons, sedangkan paladium naik 0,3% menjadi USD766,25/ons.
(rna)