Indonesia Rentan Kenaikan Suku Bunga Internasional

Rabu, 25 Maret 2015 - 14:11 WIB
Indonesia Rentan Kenaikan Suku Bunga Internasional
Indonesia Rentan Kenaikan Suku Bunga Internasional
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Angel Gurria mengemukakan, Indonesia masih rentan terhadap kenaikan suku bunga internasional. Hal ini karena kebutuhan pendanaan eksternal masih tinggi.

Dia menyebutkan, banyak risiko-risiko terhadap prospek ekonomi yang cenderung rendah dan sebagian besar bersifat eksternal.

"Permintaan ekspor dari mitra dagang, khususnya Tiongkok (China), mungkin tidak pulih secepat yang diperkirakan dan harga komoditas dapat menjadi semakin lemah. Meskipun pasar keuangan sebagian telah memperhitungkan efek normalisasi kebijakan moneter yang terjadi di Amerika Serikat, namun Indonesia masih belum bersahabat terhadap kenaikan suku bunga internasional," jelas Gurria di Jakarta, Rabu (25/3/2015)

Dia menyebutkan, bencana alam juga menjadi risiko yang senantiasa mengancam pertumbuhan. Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam yang bersifat malapetaka, seperti gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi.

"Antara tahun 2000 dan 2014, hampir 200.000 orang meninggal akibat bencana alam di Indonesia. Ini adalah tingkat kematian per kapita yang empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata di Asia maupun di dunia (CRED, 2015)," ujarnya.

Terakhir, lanjut dia, pemilihan umum (Pemilu) 2014 telah menimbulkan keseimbangan yang tidak jelas dalam kekuatan politik yang menghadirkan tantangan bagi presiden baru dalam upaya meloloskan agenda reformasi yang ambisius melalui parlemen. Di mana para sekutu politiknya tidak menduduki posisi mayoritas.

"Terkait dengan hal tersebut, terdapat godaan yang masih kuat untuk berpaling pada berbagai tindakan proteksionis yang salah kaprah namun populer secara politis. Sehingga, membawa konsekuensi jangka panjang yang merugikan terhadap pembangunan yang inklusif dan berkesinambungan," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9807 seconds (0.1#10.140)