Indonesia Dorong Investasi Ramah Lingkungan

Kamis, 02 April 2015 - 11:24 WIB
Indonesia Dorong Investasi...
Indonesia Dorong Investasi Ramah Lingkungan
A A A
JAKARTA - Indonesia akan menggelar forum internasional bertema investasi hijau atau ramah lingkungan di Jakarta pada 27-28 April 2015.

Forum bertajuk ”Tropical Landscape Summit: A Global Investment Oportunity ” tersebut didesain untuk menggaet investor untuk membangun industri ramah lingkungan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, di tengah upaya pemerintah menggenjot investasi, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah forum itu juga merupakan kesempatan untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

”Kami mengajak berbagai pihak yang mendukung investasi hijau untuk datang dan mengambil bagian dari momentum penting ini,” kata Franky di Jakarta baru-baru ini. Indonesia menargetkan realisasi investasi senilai Rp3.500 triliun dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Dari total target investasi itu, kata Franky, pemerintah menyiapkan insentif kepada para investor yang berniat membangun industri ramah lingkungan. Untuk investasi ramah lingkungan BKPM berharap jumlahnya bisa naik 20%. ”BKPM akan menyiapkan apa saja yang bisa kita tawarkan pada investor dalam forum itu nanti,” jamin Franky.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, arah pembangunan ekonomi yang digagas pemerintah memang tidak hanya fokus pada pertumbuhan semata. Pemerintah juga sangat mempertimbangkan aspek lingkungan. ”Pemerintah akan fokus menata pembangunan industri agar berkualitas,” ujarnya.

Luhut menambahkan, Indonesia sebagai pemilik hutan luas yang menjadi paru-paru dunia juga tidak ingin didikte oleh asing dalam menerapkan kebijakan ramah lingkungan. Sebagai negara berdaulat, Indonesia berhak untuk meningkatkan perekonomiannya melalui pemanfaatan sumber daya alam yang dimilikinya.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengklaim pemerintah memiliki visi menurunkan emisi gas rumah kaca secara bertahap sebanyak 26% hingga tahun 2020. Pemerintah saat ini tengah fokus mengubah industri yang sudah ada menjadi industri yang lebih ramah lingkungan dan membangun industri baru yang ramah lingkungan. ”Industri hijau bukan hanya soal cost, tapi juga merupakan aset jangka panjang,” katanya.

Forum internasional ini akan dihadiri oleh beberapa menteri terkait dan sekitar 500 pemimpin dari berbagai perusahaan nasional dan internasional. Mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon dan mantan Perdana Menteri Selandia Baru yang kini bekerja United Nations Development Programme, Helen Clark, juga akan hadir sebagai pembicara.

Forum diselenggarakan oleh BKPM bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD++ Coordination(UNORCID). Beberapa mitra yang akan terlibat dalam forum ini antara lain sektor swasta, Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB), lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga-lembaga penelitian, baik nasional maupun internasional.

Rahmat fiansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5896 seconds (0.1#10.140)