Perum Peruri Bidik Pendapatan Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) membidik pendapatan sebesar Rp3 triliun pada tahun ini. Target tersebut naik 29,9% dibandingkan perolehan pendapatan hingga akhir tahun lalu sebesar Rp2,31 triliun.
"Target pendapatan, didorong meningkatnya volume pemesanan uang oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 21%," ujar Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Sementara pada 2014 lalu, Perum Peruri malah mencatat penurunan pendapatan sebesar 1,77% menjadi Rp2,31 triliun dari Rp2,35 triliun pada 2013. Hal ini disebabkan turunnya volume produksi akibat kerusakan mesin.
"Pendapatan turun karena volume produksi juga turun akibat adanya kerusakan mesin. Selain itu, ada keterlambatan bahan baku dan kualitas bahan baku yang kurang dari Bank Indonesia," paparnya.
Meskipun pendapatan Perum Peruri turun tipis, namun perusahaan percetakan uang tersebut mampu menggenjot laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp334 miliar, naik 21,2% dibandingkan tahun sebelumnya Rp275,6 miliar.
"Pada 2014 kita ada jual aset, kalau nilai jual aset tak dimasukkan, laba bersih tahun itu sekitar Rp250 miliar. Tahun ini, kita targetkan laba bersih sebesar Rp275 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan laba bersih konsolidasi 2014 dikontribusi laba usaha Rp277 miliar dan pendapatan nonoperasi Rp216,13 miliar.
"Target pendapatan, didorong meningkatnya volume pemesanan uang oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 21%," ujar Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Sementara pada 2014 lalu, Perum Peruri malah mencatat penurunan pendapatan sebesar 1,77% menjadi Rp2,31 triliun dari Rp2,35 triliun pada 2013. Hal ini disebabkan turunnya volume produksi akibat kerusakan mesin.
"Pendapatan turun karena volume produksi juga turun akibat adanya kerusakan mesin. Selain itu, ada keterlambatan bahan baku dan kualitas bahan baku yang kurang dari Bank Indonesia," paparnya.
Meskipun pendapatan Perum Peruri turun tipis, namun perusahaan percetakan uang tersebut mampu menggenjot laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp334 miliar, naik 21,2% dibandingkan tahun sebelumnya Rp275,6 miliar.
"Pada 2014 kita ada jual aset, kalau nilai jual aset tak dimasukkan, laba bersih tahun itu sekitar Rp250 miliar. Tahun ini, kita targetkan laba bersih sebesar Rp275 miliar," jelasnya.
Dia menambahkan, pertumbuhan laba bersih konsolidasi 2014 dikontribusi laba usaha Rp277 miliar dan pendapatan nonoperasi Rp216,13 miliar.
(dmd)