Semen Indonesia Akan Bangun Pabrik di Papua Rp1,95 T
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berencana membangun pabrik semen terintegrasi di Kabupaten Jayapura, Papua, dengan investasi USD150 juta atau setara Rp1,95 triliun (Rp13.000/USD).
Corporate Secretary Semen Indonesia, Agung Wiharto mengatakan, perseroan dan Pemerintah Kabupaten Jayapura sebelumnya telah melakukan kesepakatan kerja sama untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi berkapasitas satu juta ton per tahun tersebut.
"Pembangunan pabrik ini selaras dengan fokus pemerintah untuk percepatan kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (6/4/2015).
Menurut Agung, pembangunan pabrik semen di Jayapura direncanakan akan dimulai pada 2016. Sementara masa pengerjaan diperkirakan selama tiga tahun dan ditargetkan beroperasi pada awal 2019.
Dia berharap, pabrik baru ini dapat memenuhi permintaan kebutuhan semen di Provinsi Papua yang pada tahun lalu mencapai sekitar 800 ribu ton. Hal ini sekaligus dapat memasok permintaan semen di daerah sekitarnya, seperti Maluku serta peluang ekspor ke Papua New Guinea.
Menurut Agung, hasil studi awal yang dilakukan mengindikasikan kondisi geografis Kabupaten Jayapura sesuai dengan rencana perluasan bisnis perseroan, baik dari segi lokasi, ketersediaan bahan baku, potensi efisiensi dalam biaya transportasi dan distribusi, serta rencana pengembangan ke depan.
Corporate Secretary Semen Indonesia, Agung Wiharto mengatakan, perseroan dan Pemerintah Kabupaten Jayapura sebelumnya telah melakukan kesepakatan kerja sama untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi berkapasitas satu juta ton per tahun tersebut.
"Pembangunan pabrik ini selaras dengan fokus pemerintah untuk percepatan kegiatan pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (6/4/2015).
Menurut Agung, pembangunan pabrik semen di Jayapura direncanakan akan dimulai pada 2016. Sementara masa pengerjaan diperkirakan selama tiga tahun dan ditargetkan beroperasi pada awal 2019.
Dia berharap, pabrik baru ini dapat memenuhi permintaan kebutuhan semen di Provinsi Papua yang pada tahun lalu mencapai sekitar 800 ribu ton. Hal ini sekaligus dapat memasok permintaan semen di daerah sekitarnya, seperti Maluku serta peluang ekspor ke Papua New Guinea.
Menurut Agung, hasil studi awal yang dilakukan mengindikasikan kondisi geografis Kabupaten Jayapura sesuai dengan rencana perluasan bisnis perseroan, baik dari segi lokasi, ketersediaan bahan baku, potensi efisiensi dalam biaya transportasi dan distribusi, serta rencana pengembangan ke depan.
(dmd)