Indeks Literasi Keuangan Ditargetkan Naik 5% per Tahun

Selasa, 07 April 2015 - 10:41 WIB
Indeks Literasi Keuangan...
Indeks Literasi Keuangan Ditargetkan Naik 5% per Tahun
A A A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan indeks literasi keuangan tumbuh 5% setiap tahunnya.

Untuk itu, OJK kembali melakukan program edukasi dan literasi keuangan melalui media edukasi SiMOLEK. Direktur Edukasi dan Literasi Keuangan OJK Lasmaida S Gultom mengatakan, SiMOLEK merupakan unit mobil literasi edukasi keuangan yang dilengkapi dengan peralatan multimedia dengan berbagai fitur lengkap untuk memenuhi kebutuhan materi edukasi.

Dia menambahkan, kali ini OJK mengoperasikan 20 (SiMOLEK) selama 10 hari mulai 6 hingga 17 April 2015. ”Selain target indeks literasi keuangan, akses masyarakat terhadap layanan keuangan di semua industri ditargetkan naik 2% per tahun,” paparnya dalam peluncuran mobil SiMOLEK di Jakarta kemarin.

Menurut dia, dengan adanya edukasi yang berkesinambungan, OJK mengharapkan masyarakat dapat menggunakan dananya secara bijak dan sesuai dengan kebutuhannya. ”Kalau semua lembaga jasa keuangan (LJK) sudah melakukan hal yang sama, masyarakat Indonesia diharapkan menjadi masyarakat yang sejahtera dan stabilitas sistem keuangan jadi kuat,” imbuhnya.

Sementara itu, ditargetkan pada semester dua jumlah mobil edukasi tersebut akan ditambah 21 mobil dengan total mobil yang dimiliki sebanyak 41 mobil. Selain menjajaki lokasi penduduk, OJK juga berencana menyediakan mobil edukasi tersebut di kantor regional yang terdapat di kota besar. ”Saat ini OJK sudah memiliki 35 total kantor regional yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Medan. Nantinya semua kantor ini akan memiliki mobil SiMOLEK,” ujarnya.

Sebagai informasi, pengoperasian SiMOLEK ini sudah berlangsung sejak tahun 2013. Pada tahun itu, OJK resmi mengoperasikan dengan literasi keuangan nonbank dan pasar modal. ”Pada tahun 2014 masuk ke perbankan. Di dalam kerja sama ini dapat kami informasikan, kami menggandeng asuransi jiwa bersama (AJB) Bumiputera 1912,” ujarnya.

Direktur Utama AJB Bumiputera 1912 Madjdi Ali menjelaskan, selaku pelaku industri jasa keuangan, perseroan ditunjuk oleh otoritas untuk melakukan edukasi di seluruh Indonesia. ”Kegiatan edukasi dan literasi ini sejalan dengan misi Bumiputera,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Bumiputera ditunjuk karena memiliki segmentasi pasar menengah ke bawah. Selain untuk edukasi, juga untuk memperkuat upaya Bumiputera untuk menguasai pasar menengah ke bawah.

”Terdapat 14 kantor cabang di setiap wilayah sehingga terdapat 442 kantor cabang di seluruh Indonesia. Potensi untuk bisa melaksanakan literasi keuangan sangat besar karena jaringan perkantoran yang luas dan penguasaan pasar di kelas menengah ke bawah juga cukup kuat,” papar dia.

Arsy ani s
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)