WEF Momentum untuk Menarik Investasi

Jum'at, 17 April 2015 - 08:48 WIB
WEF Momentum untuk Menarik...
WEF Momentum untuk Menarik Investasi
A A A
JAKARTA - World Economic Forum (WEF) yang akan dihelat pada tanggal 19-21 April 2015 harus menjadi ajang untuk memperkenalkan potensi Indonesia kepada investor internasional.

Melalui forum ini, pemerintah bisa memperkenalkan berbagai program pembangunan yang akan dilakukan, sekaligus memperlihatkan upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki iklim investasi. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, momen ini akan menjadi panggung yang baik bagi Indonesia untuk memperlihatkan potensinya.

”Akan ada sekitar 700 partisipan yang sebagian besarnya adalah pengusaha dan memang sudah mengincar potensi ekonomi di Indonesia,” ujar Sofyan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin. Melihat kesuksesan WEF yang pernah digelar tahun 2011 di Bali, Sofyan yakin ajang ini akan menarik perhatian masyarakat internasional.

Dari sisi investasi, WEF menjadi kesempatan bagi investor untuk mengamati prospek ekonomi negara ini. Sejauh ini, ujar dia, selain India, Indonesia adalah negara yang sedang diamati perkembangan perekonomiannya oleh para investor dunia. ”Nantinya akan tersedia 60 sesi diskusi mengenai berbagai macam masalah yang kita harapkan (hasilnya) mampu meyakinkan investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri,” tuturnya.

Pada acara ini pemerintah akan memaparkan kegiatan dari sektor agrikultur, maritim, infrastruktur, pariwisata, dan lingkungan. Setelah diadakannya agenda ini, pemerintah melalui kementerian akan mengenalkan inisiatifnya setiap bulan dengan memaparkan kebijakan- kebijakannya di sektor masing-masing. Sofyan yakin, ajang WEF akan menjadi sarana perbaikan sistem investasi yang sudah ada saat ini.

”Saat Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah, Kemenko Perekonomian sangat menyambut baik karena tanpa adanya WEF, sulit untuk mengajak ratusan investor datang ke sini dalam waktu yang bersamaan,” ucapnya. Sebagai informasi, sejumlah perusahaan global yang telah terdata akan menghadiri ajang tersebut, antaralainNestle, Prudential, Hitachi, Coca Cola Company, dan Standard Chartered.

Dalam forum yang akan dihadiri perwakilan dari 27 negara ini, lanjut dia, akan ada pembicaraan terkait sistem investasi secara lebih terperinci, yang masih belum diketahui skemanya. ”Sekitar sembilan masalah akan dibawa pada ranah WEF dan mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat mulai terlihat dampaknya,” tandasnya Direktur Senior dan Kepala Asia-Pasifik WEF Sushant Palakurthi Rao meyakini, pertumbuhan sektor industri di Indonesia akan menjadi semakin maju pasca-digelarnya acara tersebut.

Pada dasarnya,di samping negara-negara Asia Timur seperti China, Korea Selatan, dan Jepang, kemajuan potensial pasar Indonesia juga tidak dapat diabaikan. ”Kami melihat banyak contoh yang positif, setelah pemerintah melakukan reformasi atas kebijakan harga bahan bakar minyak. Selain itu, pasar ekonomi Indonesia sangat besar, karena mempunyai generasi muda dan memiliki kesempatan bersaing di tingkat global,” ujarnya.

Rao juga mengatakan bahwa forum ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan ekonomi yang makin cepat di Asia Timur serta mendorong kerja sama yang merupakan nilai penting untuk mengatasi permintaan masyarakat atas akses yang lebih luas dalam pendidikan, lapangan kerja, dan keterwakilan politik.

Beberapa agenda yang akan menjadi topik pembahasan dalam forum yang berlangsung selama tiga hari ini antara lain mengenai infrastruktur pertanian untuk mengatasi ketahanan pangan serta sektor perdagangan dan ekonomi digital. Program acara dalam WEF akan terdiri dari pembahasan masyarakat dunia yang mengindentifikasi potensi solusi untuk menekan tantangan sosial serta pembahasan ekonomi baru yang membahas peluang dan gangguan pertumbuhan ekonomi di Asia Timur.

Program acara lainnya adalah pembahasan regional baru yang tidak hanya mengkaji perkembangan kerja sama regional namun juga berbagai tekanan politik yang dapat menghambat kemajuan suatu kawasan. ”Apalagi dengan adanya agenda yang saling berdekatan antara WEF dan Konferensi Asia Afrika (KAA), maka dialog antar-negara dan benua untuk memperkuat bentuk investasi akan semakin memberikan harapan yang menjanjikan,” katanya.

Rabia edra
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0727 seconds (0.1#10.140)