Indonesia Akan Jadi Negara Berekonomi Triliunan USD

Jum'at, 17 April 2015 - 16:07 WIB
Indonesia Akan Jadi...
Indonesia Akan Jadi Negara Berekonomi Triliunan USD
A A A
JAKARTA - IHS memproyeksi Indonesia berada pada jalur untuk menjadi negara berikutnya di Asia, dengan ekonomi mencapai triliunan dolar (USD) dalam dua tahun, dan akan bergabung dengan China, Jepang, India, Australia dan Korea Selatan.

"Perekonomian Indonesia memiliki kapasitas yang kuat untuk tumbuh dalam jangka panjang, sekitar 5,4% per tahun mulai 2016-2020," kata Kepala ekonom Asia-Pasifik di IHS Rajiv Biswas seperti dilansir dari CNBC, Jumat (17/4/2015).

Ini akan membawa perekonomian terbesar di Asia Tenggara, dengan produk bruto domestik (PDB) dari USD870 miliar menjadi USD1,14 triliun pada 2017. Setelah itu, PDB diproyeksikan meningkat dua kali lipat pada 2023 menjadi sekitar USD2,1 triliun, melebihi Australia, yang saat ini PDB-nya sebesar USD1,52 triliun.

"Di kancah global, perekonomian Indonesia juga akan lebih besar dari Rusia, Spanyol atau Belanda pada 2023," ujar Biswas.

Ekonomi Indonesia telah terbukti tangguh meskipun dipengaruhi harga komoditas dan kebijakan pengetatan moneter karena stabilnya konsumsi domestik, yang didukung berkembangnya kelas menengah di Tanah Air.

Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama dekade berikutnya memiliki implikasi geopolitik yang signifikan. Indonesia akan berperan lebih besar dalam lembaga-lembaga politik dan ekonomi internasional sebagai akibat meningkatnya kekuatan ekonomi, termasuk di G-20, IMF, Bank Dunia dan PBB.

"Kenaikan PDB Indonesia juga akan semakin meningkatkan peluang perdagangan dan investasi bilateral di berbagai segmen pasar di banyak industri, termasuk sumber daya, manufaktur dan jasa," ujarnya.

PDB per kapita Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi USD8.700 pada 2025 dari USD3.400, sehingga akan menjadi salah satu pasar konsumen terbesar di dunia.

Meskipun kinerja ekonomi di Indonesia diprediksi tumbuh baik, namun perlu langkah mengatasi tantangan pembangunan ekonomi utama, termasuk memperbaiki iklim usaha dan menciptakan lapangan kerja.

Pemerintah dinilai perlu melakukan diversifikasi ekonomi, yang jauh dari ketergantungan pada ekspor komoditas. Karena itu, menurut dia, prioritas utama bagi Indonesia adalah melakukan diversifikasi basis ekspor ke arah manufaktur, yang akan membantu membuka lapangan kerja signifikan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5599 seconds (0.1#10.140)