Telkom Bagi Dividen Rp8,8 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memberikan dividen sebesar Rp8,8 triliun atau setara 60% dari laba bersih perseroan pada tahun lalu sebesar Rp14,6 triliun.
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, pemberian dividen tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan. Dividen terdiri dari dividen tunai dan spesial dividen. ”Dividen tunai sebesar Rp7,3 triliun atau sebesar Rp74,55 per saham, sementara spesial dividen sebesar Rp1,5 triliun atau setara Rp14,91 per saham,” kata Alex seusai menghadiri RUPST perseroan di Jakarta kemarin.
Dividen per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan perseroan yaitu 98,18 miliar saham. Dividen dibayarkan sekaligus pada 21 Mei 2015 kepada para pemegang saham. ”Sementara, sisa dividen akan digunakan untuk ekspansi ke depan melalui bisnis digital, bisnis seluler, dan bisnis ekspansi ke wilayah regional,” paparnya.
Pada 2015 emiten telekomunikasi pelat merah ini memang akan mempertahankan pendapatan dari bisnis digital yang meningkat hingga double digit. Sementara di bisnis seluler, melalui anak usaha PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), perseroan akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur.
Direktur Keuangan Telkom Heri Sunaryadi menjelaskan, pihaknya tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar 25- 30% dari target pendapatan sepanjang ini sekitar Rp100 triliun. Dengan demikian, alokasi belanja modal perseroan pada tahun ini berkisar Rp25- 30 triliun. ”Kita akan mengalokasikan capex untuk penguatan infrastruktur di bisnis mobile Telkomsel, 30% untuk broadband darat, laut dan broadband highway, sisanya 10% untuk anak usaha,” paparnya.
Dalam RUPST, Telkom juga telah menunjuk anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Pamela Johanna menjadi komisaris independen. Selain Pamela, Telkom juga menunjuk mantan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menjadi komisaris independen menggantikan Johnny Swandi Sjam.
Heru febrianto
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, pemberian dividen tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan. Dividen terdiri dari dividen tunai dan spesial dividen. ”Dividen tunai sebesar Rp7,3 triliun atau sebesar Rp74,55 per saham, sementara spesial dividen sebesar Rp1,5 triliun atau setara Rp14,91 per saham,” kata Alex seusai menghadiri RUPST perseroan di Jakarta kemarin.
Dividen per saham berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan perseroan yaitu 98,18 miliar saham. Dividen dibayarkan sekaligus pada 21 Mei 2015 kepada para pemegang saham. ”Sementara, sisa dividen akan digunakan untuk ekspansi ke depan melalui bisnis digital, bisnis seluler, dan bisnis ekspansi ke wilayah regional,” paparnya.
Pada 2015 emiten telekomunikasi pelat merah ini memang akan mempertahankan pendapatan dari bisnis digital yang meningkat hingga double digit. Sementara di bisnis seluler, melalui anak usaha PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), perseroan akan terus menggenjot pembangunan infrastruktur.
Direktur Keuangan Telkom Heri Sunaryadi menjelaskan, pihaknya tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar 25- 30% dari target pendapatan sepanjang ini sekitar Rp100 triliun. Dengan demikian, alokasi belanja modal perseroan pada tahun ini berkisar Rp25- 30 triliun. ”Kita akan mengalokasikan capex untuk penguatan infrastruktur di bisnis mobile Telkomsel, 30% untuk broadband darat, laut dan broadband highway, sisanya 10% untuk anak usaha,” paparnya.
Dalam RUPST, Telkom juga telah menunjuk anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Pamela Johanna menjadi komisaris independen. Selain Pamela, Telkom juga menunjuk mantan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah menjadi komisaris independen menggantikan Johnny Swandi Sjam.
Heru febrianto
(bbg)