Ford Danai Pengembangan Mesin Baru di Meksiko

Minggu, 19 April 2015 - 10:40 WIB
Ford Danai Pengembangan...
Ford Danai Pengembangan Mesin Baru di Meksiko
A A A
MEXICO CITY - Ford Motor Co menyatakan segera mengucurkan USD2,5 miliar (sekitar Rp32 triliun) untuk membangun mesin hemat bahan bakar dan transmisi generasi baru di Meksiko.

Langkah Ford ini akan menciptakan 3.800 lapangan kerja baru. ”Kami akan membangun fasilitas mesin baru di pabrik mesin di negara bagian Chihuahua,” ungkap pernyataan Ford, dikutip kantor berita AFP . Fasilitas itu akan membangun mesin berbahan bakar bensin baru yang akan diekspor ke Amerika Serikat (AS), Kanada, Amerika Selatan, dan kawasan Asia-Pasifik. Produksi mesin diesel dan I-4 di pabrik Chihuahua juga akan diperluas, menjadikannya pabrik mesin terbesar di Meksiko.

Ford juga akan membangun pabrik transmisi di negara bagian Guanajuato, bermitra dengan produsen transmisi Jerman, Getrag. Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo menjelaskan, pabrik Guanajuato akan memiliki kapasitas produksi hingga 800.000 unit per tahun. Pengumuman Ford merupakan yang terbaru dalam serangkaian investasi automotif di Meksiko, saat para produsen mobil tertarik dengan ongkos buruh yang murah, kesepakatan perdagangan bebas, dan kedekatan dengan AS.

Awal pekan ini Toyota mengumumkan akan mengucurkan USD1 miliar untuk pabrik mobil penumpang pertama di Meksiko. Bulan lalu Volkswagen juga akan menginvestasikan USD1 miliar untuk memperluas pabriknya di negara bagian Puebla, Meksiko. Pabrik Toyota yang akan memproduksi 200.000 mobil per tahun itu berada di Guanajuato dan akan menciptakan sekitar 2.400 lapangan kerja.

Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan, pabrik pertama Toyota di Meksiko itu akan memproduksi mobil Corolla dari musim panas 2019. Langkah ini mengakhiri pembekuan investasi baru yang diberlakukan Toyota dalam tiga tahun terakhir. ”Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto akan menghadiri pengumuman investasi Toyota di Meksiko pada Rabu (15/4),” ungkap sumber yang tahu rencana tersebut pada kantor berita Reuters . Presiden Toyota Akio Toyoda sebelumnya menyatakan menghentikan ekspansi untuk memastikan pertumbuhan tidak mengorbankan kualitas.

Pernyataan itu setelah perusahaan itu mengalami krisis penarikan produk pada 2010. Toyota bersaing dengan Volkswagen AG dan General Motors Co untuk mengklaim gelar sebagai perusahaan automotif global dengan penjualan terbanyak. Masing-masing perusahaan itu telah menjual sekitar 10 juta mobil per tahun. Beberapa sumber menyatakan, Toyota juga berencana mengumumkan pabrik mobil baru di Guangzhou, China, pekan ini.

Pabrik-pabrik di Guanajuato dan Guangzhou akan menambah produksi 300.000 mobil per tahun dalam total kapasitas produksi tahunan Toyota. ”Pabrik di Guanajuato akan menjadi acuan untuk pabrikpabrik lain di kawasan demi memperbaiki efisiensi, mendorong produktivitas, dan mengurangi biaya,” papar sumber yang mengetahui hal tersebut.

Sesuai kerangka kerja baru yang disebut Arsitektur Global Baru Toyota (Toyota New Global Architecture/TNGA), Toyota merombak cara mengembangkan dan memproduksi mobil. TNGA akan mengurangi investasi pabrik baru sekitar 40% dibandingkan dengan level sebelum krisis keuangan dengan menyederhanakan dan merampingkan jalur produksi. Sebelumnya dilaporkan, Toyota berencana membangun pabrik baru di Tianjin, China utara.

”Proposal untuk pabrik di Tianjin itu akan selesai pada musim panas. Pabrik itu akan dibuka pada 2018 dengan kapasitas awal 100.000 mobil per tahun,” ungkap laporan Jiji Press dan Kyodo News. Berita ini muncul setelah laporan bahwa Toyota berencana menginvestasikan total USD1,3 miliar untuk membangun pabrik baru di Kota Guangzhou di China dan Guanajuato di Meksiko.

Perusahaan asal Jepang itu mulai mengoperasikan pabrik baru di Thailand pada 2013, tapi kemudian menghentikan investasi saat pasar mobil global mengalami kelebihan suplai dan permintaan lemah.

Di pabrik baru tersebut, Toyota diperkirakan memproduksi mobil-mobil penumpang hemat bahan bakar dengan merek lokal melalui perusahaan patungan bersama perusahaan China. Mobil-mobil itu harus memenuhi regulasi lingkungan yang semakin ketat di China di mana polusi udara menjadi masalah sosial yang serius.

Syarifudin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7225 seconds (0.1#10.140)